Mohon tunggu...
Yanti Setyamihardja
Yanti Setyamihardja Mohon Tunggu... d'bc-network by oriflame indonesia -

simply a housewife..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Di Bis Antar Kota

9 Januari 2011   03:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tadinya saya kpengen tidur di bis ini, tapi karena ada pengamen yang nyanyi saya jadi inget perjalan pulang di bis dari LC Meeting Oriflame kemarin.
Waktu baru naik bis, saya sempat ngeliat ada anak berbadan bongsor pake baju merah duduk di kursi paling belakang. Kaosnya mirip dengan seragam timnas sepakbola kita, tapi ga terlalu merhatiin juga sih karena bis sudah penuh juga.
Saya ga dapet duduk akhirnya terpaksa berdiri padahal kaki saya dah pegel banget.
Lagi berdiri sambil berharap ada orang yg mau ngasih kursinya (hehehe,,ngarep.com) tiba-tiba si anak bongsor baju merah itu sudah berdiri di dekat saya & bilang permisi kalo dia mau nyanyi. Biasalah, ucapan-ucapan pembuka para pengamen.
Tanpa alat musik pengamen seperti umumnya, mulailah dia nyanyi (tanpa pake tepuk tangan juga,,). Jujur, saya senyam senyum sendiri denger dia nyanyi, begitu juga dengan penumpang lain. Karakter suaranya lembut banget, ga cocok sama lagu-lagu yang dia nyanyiin. Nadanya banyak yang sumbang & cenderung maksa juga hihihihihhh,, Agak lupa lagu-lagunya apa aja, tapi diantaranya ada lagunya band Ungu yang paling baru (saya lupa judulnya), C.I.N.T.A (yg ini lupa nama bandnya)  & Keong Racun.

Nada lagu & liriknya ada beberapa yang salah pas dia nyanyi, tapi that's okay,, He's really trying his best!

Saya salut sama dia karena keliatan banget sebetulnya dia ga pede & bener-bener masih baru belajar jadi pengamen tapi dia berusaha ga nunjukin semua itu. Tiap kali dia mau lanjut ke lagu lain dia cuma bilang 'yakk,,masih lanjut!'

Salut juga karena mungkin dia nekat ngamen buat ngisi waktu liburan sekolahnya.

Tapi sedih juga saya ngeliat ga banyak orang yang mau kasih dia uang waktu disodorin kantung plastik bekas permen, ya mungkin itu tadi, 'performance'nya ga cukup menghibur. Kalo menurut saya, saya menghargai usahanya untuk ngamen.

Beneran deh, sampe sekarang ini wajahnya dia masih sangat melekat di benak saya. Anak seumur dia mau usaha buat (mungkin sekedar) uang jajan.
Kapan-kapan kalo saya ketemu dia lagi saya kpengen bilang 'tetap semangat ya! jangan menyerah sesulit apapun cobaan hidup yang datang kepada kamu.'
Akhirnya, saya sudah sampai di tempat tujuan saya hari ini, jadi sekian dulu ya sharing saya disini,,
Smoga cerita saya ini bisa menginspirasi kita semua tentang semangat untuk selalu berusaha menjalankan yang terbaik di semua hal. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun