Mohon tunggu...
Yanti
Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Dream until your dream come true

instagram: @yanti_id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengintip Kehidupan Peternakan di New Zealand

10 Juni 2016   13:20 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 3187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terlintas pertama kali ketika mendengar New Zealand? Pastilah domba dan hasil ternaknya serta pemandangan alamnya yang indah. Berdasarkan survei, jumlah hewan ternak di NZ lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya. Pemandangan domba-domba dan sapi-sapi akan banyak kita temui di peternakan yang ada di sepanjang jalan. Biasanya peternakan di NZ menempati area yang sangat luas, hewan-hewan ternak dibiarkan berkeliaran di bukit-bukit dengan rumput hijau. Mungkin ini salah satu alasan kenapa wol yang dihasilkan dari domba di peternakan di NZ memiliki kualitas tinggi. 

Saat traveling ke NZ, salah satu tujuan utama saya adalah pengen melihat secara langsung kehidupan peternakan di NZ. Karena saya naik bis umum untuk berkeliling, saya tidak bisa berhenti sesuka hati di peternakan di pinggir jalan yang dilewati bis. Lokasi peternakan juga biasanya berada jauh dari pusat kota dan tidak bisa sembarangan langsung masuk ke peternakan tanpa ijin. Nanti dikira mau maling.

Untuk bisa masuk ke peternakan, saya mengikuti Farm Tour yang mengunjungi Mount Nicholas Station, salah satu peternakan terbesar di New Zealand. Tur ini diadakan setiap hari dan bisa langsung daftar pas mau berangkat. Farm tour ini digabung dengan paket cruise menuju dan dari lokasi Mt. Nicholas.

Pemandangan dari atas bukit
Pemandangan dari atas bukit
Mt. Nicholas Station terletak di sisi Danau Wakatipu, menempat area seluas 40.000 ha, dihuni oleh sekitar 30.000 domba dan 2.200 sapi. Peternakan ini sudah ada sejak tahun 1860, hingga saat ini masih dikelola secara kekeluargaan (family owned). Peternakan ini memproduksi wol berkualitas tinggi yang dihasilkan dari biri biri (merino sheeps). Bulu domba tersebut dipasok ke perusahaan yang memproduksi baju-baju outdoor seperti merek Icebreaker (www.mtnicholas.co.nz). Saya sempat window shopping ke toko yang menjual produk merino wol, harga produknya memang cukup mahal untuk kantong saya. Katanya kelebihan baju-baju dari merino wol adalah bisa menyesuaikan dengan suhu udara. Badan tetap hangat saat musim dingin, namun saat musim panas kain terasa dingin di badan. 

Perjalanan menuju lokasi Mt. Nicholas dimulai dari dermaga Queenstown melintasi danau Wakatipu dengan menggunakan kapal berukuran sedang. Kebetulan peserta farm tour ini hanya 4 orang jadi berasa seperti tur privat meskipun antar peserta tidak saling kenal. Pemandangan bukit-bukit yang menjulang tinggi dan danau Wakatipu yang berwarna biru sangat menyejukkan mata. Hingga mendekati lokasi peternakan, pemandangan indah tidak ada habisnya.

Sesampai di peternakan, kami disambut oleh tour guide lainnya yang akan mengantar kami berkeliling peternakan. Saya berharap bertemu domba-domba yang banyak seperti di peternakan yang saya lihat di pinggir jalan dari Christchurch menuju Queenstown. Tapi ternyata domba-domba yang banyak itu sedang mencari makan di bukit-bukit yang sangat luas. Hanya ada 5 domba sebagai "model" dan seekor sapi kecil yang baru lahir. Demo mencukur bulu domba juga hanya dilakukan dengan mencukur poni domba karena saat itu bukan musim untuk mencukur domba. 

Ketemu 5 biri biri
Ketemu 5 biri biri
Tur dilanjutkan dengan berkeliling peternakan menggunakan mobil menuju bukit-bukit tempat para ternak mencari makan. Sekali lagi saya berharap bertemu domba/sapi yang bergerombol. Tapi ternyata mereka juga tidak dapat didekati. Hanya terlihat segerombolan sapi di bukit yang lokasinya cukup jauh. Beruntung saya membawa kamera yang lensanya bisa di-zoom sehingga bisa memotret sapi-sapi itu dari jarak jauh. 

Sapi-sapi dari kejauhan terlihat bahagia
Sapi-sapi dari kejauhan terlihat bahagia
Meskipun ternak yang saya jumpai hanya sedikit, tapi pemandangan alam dari peternakan Mt. Nicholas benar-benar memanjakan mata. Sejauh mata memandang, bukit-bukit yang tinggi, hamparan rumput hijau dan birunya danau Wakatipu. "This is the real New Zealand," kata tour guide kami.

Domba-domba di peternakan yang difoto dari bis
Domba-domba di peternakan yang difoto dari bis
Tur ini diakhiri dengan sajian makan siang di peternakan. Menu makan siang a la Kiwi yang disajikan berupa roti dan sosis, berikut hot chocolate. Cukup mengenyangkan dan cocok dengan suasana peternakan saat itu yang udaranya sejuk. Selesai makan siang, kapal yang tadi mengantar kami sudah datang menjemput untuk kembali ke dermaga Queenstown.

Bulu domba bahan baku wol
Bulu domba bahan baku wol
Hari yang cerah untuk berkeliling di peternakan
Hari yang cerah untuk berkeliling di peternakan
Rumah tinggal pemilik peternakan
Rumah tinggal pemilik peternakan
Baca juga:

Asyiknya Gowes Menyusuri Danau Wakatipu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun