Pertarungan tinju bergensi antara Many 'Pacman' Pacquiao melawan Juan Manuel Marquez Jilid 4 tak seperti prediksi banyak orang berakhir lebih cepat. Marquez yang  pada pagelaran tinju sebelumnya hanya mampu  meraih imbang, pagi hari tadi (malam waktu Las Vegas) berhasil menyudahi perlawanan petinju pujaan Filipina itu tidak lebih dari 20 menit. Pacman pun harus terkapar pada ronde ke 6. Puluhan ribu penonton yang memadati MGM Grand Arena, Las Vegas terhenyak kaget. Pasalnya, Pacquiao yang terlihat menguasai pertandingan selama ronde ke 6 itu seperti sudah berada di atas angin dengan menyemproti Petinju asal Meksiko dengan jep-jep yang sesekali diselingi hook-hook keras. Lantas, percikan darah segar pun menyeruat di sekujur wajah Marquez. Memasuki detik-detik akhir ronde ke 6, Marquez yang didesak ke pinggir ring, dalam keadaan terserang, tiba-tiba mengeluarkan straight kanan yang sangat kuat hingga menubruk deras di bagian rahang dan kerongkongan rival abadinya itu. Tubuh kekar  Pacquiao  seperti kesetrum jatuh telungkup dan terkapar. Sontak, semua pasang mata kaget dan terpana. Wasit pun menyudahi el clasico jilid 4 pada ronde ke 6 untuk kemenangan petinju berusia 39 tahun tersebut. "I feel over confidence and thought that this is my round", Kata Pacquiao, saat diwawancara host sebuah TV, sesaat setelah pertandingan berakhir. Robert Bob Arum, CEO TOP Rank  sekaligus promotor "The Pacman" mengaku puas dengan hasil pertandingan tersebut. Ia menilai, adu jotos yang dilakukan oleh Many dan Marquez adalah pertandingan terakbar tahun ini. "This is very interesting. All people like this", akunya seperti diberitakan RCTI live. Next Fight? Menanggapi kekalahannya itu, Many tidak begitu terpukul. Ia malahan dengan senyum mengatakan: "this is real fighting. Sometimes we win, sometimes we lost." Ia mengaku kaget dengan straight kanan yang dihunjukkan Marguez. Tak ada wajah kesal yang tertampak dari wajah petinju yang memenangi 7 titel di kelas yang berbeda itu. Ia sepertinya masih tak percaya, kekalahan tragis itu bisa terjadi. Makanya, ketika ditanya mengenai pertarungan selanjutnya, Pacman tidak menutup celah untuk bertanding lagi melawan petinju Meksiko yang pernah dikalahkan Chris John itu. Bob Arum, sang promotor pun memberi sinyal positif akan adanya pertarungan Jilid 5. "This is the real fighting. All people wish to watch the next", kata Arum, seperti disiarkan RCTI live. Kekalahan TKO ini menambah catatan buruk The Pacman dengan rekor 5 kali kalah, 54 kemenangan dan 2 kali seri. Ia sendiri harus terkapar untuk pertama kalinya di Ring sejak masuk kelas welterweight pada tahun 2003. Nama Marquez menjadi nama yang kelima dalam catatan kelam Pacquiao. Marquez pun menjadi orang non-Asia pertama yang meng-KO pentinju terbaik dunia itu. Dalam catatan biografinya, Pacman pernah dikalahkan oleh Rustico Torrecampo ( Petinju Filipina, TKO ronde ke 3 tahun 1996), Medgoen Singsoera (Thailand, TKO ronde ke 3 pada tahun 1999), Erick Morales (Mexico, Unlimited Decision), dan Timothy Bradley (USA, Split Decision). Apakah masa keemasan The Pacman berakhir? Mungkin iya, mungkin tidak. Itulah pertandingan. Bagaimanapun, orang tetap membanggakan Pacquiao. Kapan dan di mana pun ia bertarung, pagelaran itu pasti sengit, apalagi jika melawan Marquez. Kita nantikan aksi berikutnya!
