Kapal merupakan salah satu sarana untuk mengangkut segala macam keperluan seperti barang bahkan para penumpang yang ingin berlayar ke daerah tertentu untuk liburan.
Apakah Anda pernah mendengar istilah galangan kapal atau docking kapal? Bagi yang sering berlayar tentu tidak akan asing dengan kalimat ini, biasanya galangan kapal atau docking kapal bisa di temui negara-negara khusus industri kapal, seperti Cina, Korea Selatan, Jepang dan juga Indonesia.
Masih bingung? Langsung saya kita simak bersama pengertiannya.
Pengertian Docking Kapal
Docking Kapal adalah suatu proses pemindahan kapal dari tempat satu ke tempat yang lain dari area perairan ke atas dermaga dengan tujuan untuk perbaikan dan perawatan kapal.
Tujuan dari adanya galangan kapal atau docking kapal yaitu biasanya untuk melakukan pemeliharaan pada kapal yang meliputi pemeriksaan, perbaikan, pembersihan serta pengecatan badan kapal.
Biasanya untuk pembersihan ini berada pada dasar kapal sehingga perlu adanya galangan kapal atau docking kapal untuk membersihkannya dan di arahkan pada floating dock agar lebih mempermudah saat perawatan, pembersihan dan pengecatan kapal.
Jenis-Jenis Metode Docking Kapal
Ada 3 jenis metode docking kapal antara lain:
1. Syncrolift Dry Dock
Syncrolift dry dock atau yang biasa disebut dock angkat adalah salah satu metode dari docking kapal yang memakai alat bantu lift untuk menurunkan kapal pada dock. Tahap pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan mempersiapkan ganjalan berupa batang balok lurus ataupun batang balok yang ada di samping berbahan besi agar bisa mencapai kedudukan tertentu sebelum kapal dimasukkan tepat di atas ganjalan.
2. Graving Dock
Graving dock adalah suatu metode docking kapal yang menggunakan bangunan berbentuk kolam yang terletak pada tepi laut atau sungai. Dinding yang kokoh ini seperti halnya kolam renang yang mampu untuk menahan beban berat air dan mampu bertahan menerima segala goncangan pada sekitarnya.
3. Slipway Dock
Jenis docking kapal yang terakhir yaitu bernama slipway dock, jenis metode yang terakhir ini cukup populer dikarenakan tekniknya menggunakan bantalan berupa trolley sebagai dudukan dari kapal.
Setelah kapal didudukan pada trolley kapal bisa ditarik dari permukaan air menggunakan mesin derek bertali baja yang melewati rel menjorok ke dalam perairan dengan posisi sedikit condong ke arah tertentu. Meskipun jenis ini sedikit jadul metode ini biasanya digunakan di daerah pedesaan yang minim alat-alat pendukung.