Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) yang ke 68 tahun, mahasiswa yang berasal dari Manggarai,Flores,Nusa Tenggara Timur (NTT) turut berpartisipasi dalam memeriahkan acara yang diselengarakan pada tanggal 23 maret 2022 di Dewan kesenian Surabaya Jawa Timur (Jatim).
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah salah satu organisasi mahasiswa ekstrakampus yang terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama kota atau kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. GmnI berdiri pada 23 Maret 1954 di Surabaya,sehingga acara dies natalis ini diperingati setahun sekali.
Dalam acara ini mahasiswa yang berasal dari manggarai berhasil menampilkan tarian kebudayaan manggarai dengan busana kain songke,selendang dan diiringi lagu "Wela Rana" yang membuat suasana cukup menyita perhatian, karena melihat parasnya keempat bidadari yang begitu menyatu dengan busana yang mereka kenakan.
"Kami sangat senang keikut sertaan kami dalam kegiatan ini, setidaknya kami sedikit demi sedikit memperomosikan kebudayaan yang kami cintai serta kami banggakan pada semua orang dan dunia, bahwa dari manggarai,flores Nusa Tenggara Timur (NTT) ada berbagai ragam adat dan kebudayaan yang mungkin belum dikenali oleh banyak orang atau dunia pada umumnya" ujar dari keempat mahasiswa tersebut (Lhy,Erlin,Satry dan Ona).
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terhadap panitia penyelenggara yang memberikan kami kesempatan yang menurut kami ini kesempatan emas dan mulia dalam keikut sertaan mengsukseskan acara dies natalis yang ke 68 tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada keempat saudari kami yang telah menampilkan begitu luar biasa,ini merupakan momentum yang kami rindukan selama ini,Â
sehingga pada hari ini ksmi sangat bangga ketika tarian has budaya yang kami miliki dapat kami tampilkan dan kami upaya mengemangkan secara turun temurun kepada generasi-generasi seterusnya dengan tetap mempertahankan kehasanya, karena adat dan kebudayaan merupakan aset Negara Republik Indonesia,
 sampai kapan pun hal baik ini akan kami teruskan, karena ini merupakan salasatu contoh kongkrit bentuk kecintaan kami terhadap tanah air Negara Indonesia yang tercinta (nasionalisme) ujar (Yulius Bethen dan Ferdinandus Arjo Ninggar) selaku kordinator.
Salam adat dan budaya, Indonesia kaya!!!!!!!!!!!!!!