Seperti halnya profesi lain, maka masing-masing anggota Polri juga memiliki tingkat profesionalisme yang berbeda beda. Dalam rangka turut serta menyemarakan hari Bhayangkara ke 75, penulis mencoba mengetengahkan kelas-kelas profesionalisme anggota kepolisian dalam melaksanakan tugasnya sebagai penjaga kamtibmas dan penegak hukum.
Kalau dicermati dari hakikat tugas polisi terdahulu maka tidak terlalu salah kalau kita mensejajarkan profesi kepolisian dengan profesi seorang guru. Oleh karenanya dalam rangka klasifikasi profesionalisme anggota polri, maka kita bisa meminjam kelas-kelas (profesionalisme) guru hasil pemikiran pak Guru J.Sumardianta dalam bukunya yang berjudul "Guru Gokil Murid Unyu" (Bentang Budaya, Jakarta, 2013) untuk levelering profesionalisme  seorang hamba hukum bernama polisi.
Polisi yang belum "tercerahkan" akan menganggap semua anggota masyarakat sebagai obyek perpolisian. Polisi kelas superior police ini sepanjang hari kerjanya mendemonstrasikan kewibawaan di  hadapan warga. Peraturan perundang-undangan ditampilkan tanpa pengolahan. Proses perpolisian diperagakan tanpa mempertimbangkan kebijakan dan kearifan budaya lokal. Warga masyarakat yang harus menyesuaikan diri dengan gaya polisi superior bukan sebaliknya. Polisi pada level ini mengganggap masyarakat hanya bisa tertib dan teratur apabila berada dibawah pengawasannya.
Mereka merasa hanya polisilah yang secara teknis-yuridis-formal memiliki otoritas  sebagai penegak hukum dan penjaga kamtibmas.  Polisi super ini bukannya memperhatikan permasalahan permasalahan yang dihadapi masyarakat tetapi malah selalu minta diperhatikan rakyat. Masyarakat dididik untuk takut melanggar peraturan apabila ada  polisi. Silakan tidak menggunakan masker, berkerumun ataupun melanggar lampu merah, sepanjang saya tidak melihat semua pelanggaran itu.
Apabila mau introspeksi diri dan belajar dari lingkungan sekitar maka polisi superior bisa meningkat menjadi polisi terpuji. Karena sudah banyak belajar dan merenung, polisi pada level ini mampu menampilkan hukum dan perundang undangan yang rumit dengan cara sederhana dan jelas sehingga mayoritas masyarakat dengan berbagai tingkat pendidikan dapat memahaminya dengan baik. Polisi terpuji mampu mengidentifikasi potensi  dari beberapa anggota/tokoh masyarakat yang bisa dipergunakan untuk mendukungnya dalam pelaksanaan tugas.Â
Dia menyadari sepenuhnya bahwa problem problem kemasyarakatan tidak mungkin bisa diselesaikan sendiri oleh polisi, sehebat apapun polisi itu. Pendek kata polisi terpuji memiliki kemampuan dan kemauan untuk menghargai manusia dan tidak menganggap manusia semata sebagai obyek perpolisian. Mereka memiliki kompetensi untuk melihat, menempatkan dan mengakui orang-orang yang dihadapi dalam pekerjaannya sebagai pribadi yang utuh. Sebagai individu-individu yang harus dilindungi, diayomi dan dilayani.
Polisi terpuji mampu mempengaruhi masyarakat agar mematuhi 5 M bukan karena dilihat oleh polisi tetapi memang menyadari sepenuhnya itu adalah ihtiar untuk terhindar dari tertular covid 19.
Apabila polisi terpuji mampu meningkatkan profesionalismenya maka dia akan mencapai level tertinggi yakni sebagai polisi hebat, the great police atau kalau memakai kosa kata gaul kekinian, polisi gokil. Â Polisi gokil adalah polisi yang menginspirasi dan sudah selesai dengan dirinya sendiri. Segala olah kerja, olah pikir dan olah hati yang dilakukannya adalah dalam rangka mendidik, membimbing, mengarahkan, memfasilitasi masyarakatnya agar mampu menggali segala potensi yang dimiliki sedemikian rupa sehingga menjadi masyarakat yang secara mandiri bisa menjaga tegaknya hukum dan ketertiban di lingkungannya masing masing. Ya polisi gokil adalah polisi yang berhasil membuat masyarakat tidak lagi membutuhkan kehadirannya.
Bagi pimpinan Polri level Kapolres ke atas, mencapai maqom polisi Gokil adalah sebuah keharusan. Pada saat yang sama dia harus memahami dimana posisi profesionalisme masing-masing anggotanya. Kemudian yang bersangkutan juga berkewajiban untuk mengelola kapasitas kepemimpinannya-nya untuk menaikan kelas seluruh anggotanya paling tidak ke kelas polisi terpuji.
Penulis yakin jika sebuah kesatuan mampu menekan populasi superior police, maka kesatuan itu akan sukses menjalankan tupoksinya, baik dalam penaggulangan covid 19 maupun dalam menjaga kamtibmas dan menegakkan hukum.
Dhirgahayu Hari Bhayangkara ke 75. Jayalah Polisi Indonesia, jayalah NKRI !