Mohon tunggu...
Yansean Sianturi
Yansean Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - learn to share with others

be joyfull in hope

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mau Pilih Ganjar-Erick, Sandi atau Ridwan Kamil?

24 April 2023   10:39 Diperbarui: 24 April 2023   11:08 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ditetapkan dan diumumkan oleh Ketum PDIP, Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PDIP. Praktis telah mengubah peta koalisi parpol dalam menghadapi Pilpres 2024. Prediksi calon yang akan maju mulai mengerucut pada dua atau tiga pasangan capres yang akan berkompetisi, nanti. 

Memang benar, ada empat nama yang telah dideklarasikan baik itu oleh partai maupun koalisi yaitu, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Airlangga Hartato. Namun, isu-isu terkini bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari partai Golkar, PPP dan PAN terlihat kurang solid untuk mencapreskan jagoannya yakni, Airlangga Hartato. Ketum PAN, Zulkifli Hasan bahkan berwacana akan mengusung Ganjar- Erick dan pernyataan ini pernah dikemukakan saat acara Rakornas PAN di Semarang, Jateng, Minggu (27/2).

Terlepas dari berapa jumlah pasangan capres yang akan maju berkontestasi. Setelah pendeklarasian Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP, tentunya akan memudahkan parpol dalam mempertimbangkan keunggulan dan kekurangan serta potensi kemenangan masing -masing calon yang akan diusungnya. 

Parpol secara otomatis akan menggunakan segala daya dan upaya untuk memenangkan kandidatnya termasuk dalam memilih siapa nama cawapres yang cocok untuk dipasangkan. Apalagi cawapres yang akan diusung merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kemenangan pilpres pada tahun 2024. Calon Wapres yang mendampingi selain seorang tokoh masyarakat juga perlu memiliki elektabilitas tinggi dan pengalaman teknokratik serta diharapkan memiliki dukungan biaya logistik. Bukan rahasia umum bahwa kampanye pemenangan pilpres membutuhkan biaya besar terutama untuk menggerakkan mesin partai.

Nama Cawapres yang telah beredar dan digadang-gadang oleh parpol sebut saja, Sandiaga, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, Mahfud MD; Khofifah hingga Ridwan Kamil. Nama-nama tersebut tentunya punya elektabilitas dan telah dikenal oleh masyarakat. Namun, apakah seorang teknokratik dan memiliki kemampuan finansial? Hal ini yang masih perlu diuji.

Keunggulan dari Capres yang diusung oleh PDIP adalah "golden ticket"nya. Tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain, PDIP bisa mengusung calonnya sendirian. PDIP lebih leluasa dalam menentukan siapa cawapres yang cocok untuk mendampingi capresnya yaitu, Ganjar Pranowo. Capres dari PDIP memiliki daya tarik atau magnet yang tidak dimiliki oleh calon lainnya. PDIP dan capresnya di awal koalisi atau kerjasama politik cenderung tidak tersandera oleh kepentingan parpol. 

Publik sebenarnya khawatir jika pembicaraan pembentukan koalisi bukan pada program dan ide untuk mensejahterakan rakyat, tetapi tarik menarik untuk bagi-bagi jabatan jika terpilih atau menang, nanti. PDIP dalam bekerjasama atau koalisi dengan parpol lainnya dapat melakukan tanpa syarat, otomatis soliditas koalisi lebih mudah terbentuk. Mohon maaf, bahasa lainnya adalah, "kerja dulu, jika sudah menang baru bisa bicara, siapa dan dapat apa". Beda dengan koalisi lain yang kekuatannya setara, mungkin saja proses tawar menawar menjadi lebih sulit dan alot serta cenderung mudah bubar.

Adapun figur dan tokoh yang ideal untuk mendampingi Ganjar Pranowo dapat dilihat sebagai berikut :

  • Erick Thohir, telah dikenal sebagai seorang teknokratik dan reputasinya sebagai pengusaha yang berpengalaman di dunia bisnis, baik itu tingkat nasional maupun internasional, merupakan calon ideal. Selain komunikasi yang baik dengan para elit politik, Erick memiliki kedekatan dengan para ulama termasuk Kaum Nahdliyin (NU). Jabatan sebagai Ketum PSSI dan dukungan dari akar rumput ini diyakini oleh berbagai pihak bakal mampu mendongkrak suara dan memenangkan kontestasi pilpres 2024. Erick sebagai cawapres Ganjar Pranowo diharapkan mampu mengobati luka para penggemar sepak bola yang gagal tampil di Piala Dunia U-20. Erick Thohir juga memiliki elektabilitas yang kuat di luar Pulau Jawa dan kaum milenial diharapkan mampu meningkatkan suara.
  • Sandiaga Uno, sebagai sosok yang pernah maju saat Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto telah dikenal publik dan wajar jika memiliki elektabilitas yang tinggi. Sandi juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan reputasinya sebagai pengusaha merupakan calon idaman. Selain komunikasi yang baik dengan para elit politik, Sandiaga memiliki kedekatan dengan para ulama termasuk mesin politik PPP dan PAN. Jabatan sebagai Menparekraf dan dukungan dari akar rumput ini diyakini oleh berbagai pihak bakal mampu mendongkrak suara dan memenangkan kontestasi pilpres 2024. Elektabilitas yang kuat di luar Pulau Jawa dan kaum milenial berpotensi untuk meningkatkan suara.
  • Ridwan Kamil, sebagai Gubernur Jawa Barat tentunya dikenal oleh mayoritas warganya dan memiliki basis massa kuat di provinsi tersebut. Sebagai seorang teknokrat alumnus ITB, kemampuan Ridwan Kamil menata kota tidak perlu diragukan lagi. Secara finansial dan kemampuan logistik memang belum bisa dibandingkan dengan Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Namun elektabilitas yang kuat di Provinsi Jawa Barat dan Banten diyakini mampu meningkatkan suara dan menutup kelemahan PDIP dan Ganjar Pranowo di kedua provinsi tersebut.
  • Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa merupakan sosok teknokrat dengan basis ceruk yang cenderung mirip yaitu Kaum Nahdliyin (NU) dan kuat di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah serta sebagian Jawa Barat dan Banten. Sosok ketiga tokoh ini cenderung memiliki kesamaan basis dengan Ganjar Pranowo dan PDIP yaitu Jateng dan Jatim. Apalagi istri dari Ganjar Pranowo adalah cucu dari pendiri pondok pesantren di Purbalingga yakni KH Hisyam Abdul Karim, seorang tokoh NU. Puan Maharani juga memiliki kesamaan basis massa dengan Ganjar dan cenderung kurang strategis untuk dipasangkan.

Ketiga sosok yakni Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno adalah sosok yang cocok untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, nanti. Ketiga tokoh tersebut adalah sosok-sosok yang mampu meningkatkan suara dan menutup celah Capresnya yaitu Ganjar Pranowo.

Salam Demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun