Budidaya kelapa sawit masih menjadi salah satu sektor yang cukup menggiurkan pada tahun 2022 ini. Meskipun pada periode tahun tahun 2022 ini bisa dikatakan menjadi tahun yang suram untuk industri kelapa sawit Tanah Air.Â
Hal ini karena Crude Palm Oil (CPO) sawit Indonesia mengalami penurunan harga drastis yang disebabkan oleh kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia dengan menutup keran ekspor. Penurunan harga ini tak lantas membuat sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia ini mengalami penurunan nilai.
Hal tentu sangat berkaitan dengan nilai dari produk hilir kelapa sawit sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas dalam aktivitas sehari-hari. Minyak goreng tentunya menjadi salah satu produk olahan kelapa sawit yang memiliki harga terjangkau tapi berkualitas.
Dalam budidaya maupun industri kelapa sawit ada banyak sekali faktor yang saling terhubung dari hulu sampai ke hilir. Untuk di hulu saja budidaya kelapa sawit membutuhkan banyak tahapan yang akan memengaruhi kualitas dan juga kuantitas produksi dari kelapa sawit yang dibudidayakan.
Kali ini kita akan membahas secara singkat pentingnya penggunaan bibit sawit bersertifikat dalam budidaya kelapa sawit.
Persiapan Lahan
Mempersiapkan lahan untuk perkebunan kelapa sawit sama dengan mempersiapkan masa depan dari kelapa sawit yang akan kita budidayakan.Â
Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi areal yang akan ditanami, tingkat Power of Hidrogen (pH) yang akan berhubungan dengan kemampuan tanaman kelapa sawit untuk menyerap unsur hara.
Kondisi topografi areal yang akan berhubungan dengan mobilitas pengeluaran Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun kelapa sawit kita. Selain itu sangat tidak direkomendasikan untuk menanam kelapa sawit di lahan yang miring karena akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk perawatan dan produksinya. Selanjutnya yaitu,
Pentingnya Penggunaan Benih Bersertifikat