Mohon tunggu...
Yanio Ahmaditiro
Yanio Ahmaditiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Binawan

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenali dan Mengatasi Serangan Asma

15 Desember 2024   20:49 Diperbarui: 15 Desember 2024   20:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asma adalah penyakit kronis pada sistem pernapasan, ditandai dengan penyempitan saluran udara kecil dan bronkiolus, serta pembengkakan  atau peradangan pada selaput lendir. Asma ditandai dengan episode sesak dada, batuk, dan mengi karena penyumbatan saluran napas (Gibbs, 2014). Gejala dapat muncul beberapa kali dalam sehari atau seminggu pada individu yang terkena dan pada beberapa orang penyakit ini memburuk di malam hari atau selama aktivitas fisik (WHO, 2013). Gejala asma yang berulang sering kali menyebabkan kesulitan tidur, merasa lelah keesokan harinya, berkurangnya tingkat aktivitas, kinerja sekolah yang buruk, dan ketidakhadiran di tempat kerja  (Fitriani dkk, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood pada tahun 2008 menunjukkan, di Indonesia, prevalensi gejala  asma  meningkat dari 4.444 orang dari 4,2% menjadi 5,4%, di Jawa Tengah dari 1,5% menjadi 2,5%, dan di Surakarta 4.444 orang dari 1,5% menjadi 2%. Selama 20 tahun terakhir,  penyakit ini terus meningkat dan jumlah kematiannya diperkirakan akan  meningkat sebesar 20% dalam 10 tahun ke depan. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2015, 255.000 orang akan meninggal  karena asma. Banyak penderita asma  mengeluhkan gejala asma di malam hari dan berkurangnya kualitas tidur. Beberapa penelitian dibanding bukan asma, serta kejadian mengantuk pada siang hari meningkat (Astuti, 2014).

  • Pencegahan

Untuk mencegah asma dapat menghindari pemicunya, seperti :

- Memakai pengobatan pencegahan penyakit asma

- Gunakan pelembap udara (humidifier)

- Memakai masker mulut

- Imunoterapi

- Atur pola makan

- Cek fungsi paru

- Bersihkan lokasi tidur secara rutin

- Hindari asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yg memicu asma, misalnya parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian

- Jangan memelihara fauna misalnya anjing & kucing.

  • Faktor Resiko

Faktor Risiko Asma yaitu :

1. Infeksipernafasan (mycoplasma pnemunia, influenza, parainfluenza)

2. Allergen (buluhewan, debu, serbuk sari udara)

3. Lingkungan (udaradingin, asap kayu)

4. Emosi (gelisah, stress, tertawa)

5. Obat- obatan (aspirin, NSAID)

6. Olahraga (terutama dalam keadaan dingin dan cuaca yang dingin)

  • Terapi dan Pengobatan

Terapi asma di bagi menjadi dua yaitu sebagai countroller dan reliever.

A. Obat countroller merupakan antiinflamasi mengontrol penyakit & mencegah serangan.

  • Contoh obatnya : glucocortico steroids (inhaled / systemic), leukotriene modifiers, long-acting 2-agonists (inhaled / oral), theophylline sr, cromones, anti-ige.

B. Reliever sebagaI bronkodilator untuk pengobatan saat serangan / mengatasi eksaserbasi.

  • Contoh obatnya : rapid - acting inhaled 2-agonists2, systemic glucocortico steroids, anti cholinergics, theophylline,short-acting oral 2-agonists.


Referensi:

  • Khana, R., Diana Laila Ramatillah, apt, Farm, M., Nengah Dewi Antaryani, N., Putu Rischa Cristiani, N., & Redha Rizky, N. (n.d.). MENGENAL FAKTOR RESIKO ASMA SERTA PENCEGAHAN DAN PENANGANANNYA KNOW THE RISK FACTOR OF ASTHMA THE PREVENTION AND TREATMENT. In Periode Juli-Desember (Vol. 5, Issue 2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun