Mohon tunggu...
Yaniar Ratna Dewi
Yaniar Ratna Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

My name is Yaniar Ratna Dewi. My favorite topic or content regarding Language, Lifestyle, Health etc. I am also someone who loves nature and photography.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Gluten" Kandungan Berbahaya Yang Terdapat Pada Tepung Terigu

14 Juni 2024   22:04 Diperbarui: 28 Juli 2024   21:32 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepung- tepungan merupakan bahan makanan yang berasal dari biji-biji-an yang kemudian melalui proses penggilingan sehingga menjadi sebuah tepung. Ada beberapa macam jenis tepung yang mana berasal dari bahan yang berbeda seperti tepung beras dari beras ,tepung beras ketan berasal dari beras ketan, tepung kanji yang mana berasal dari singkong, tepung maizena dari jagung , dan tepung terigu yang berasal dari gandum. Namun dari berbagai macam jenis tepung tersebut, tepung terigu merupakan tepung yang hanya mengandung gluten.

 Tepung terigu sendiri merupakan salah satu bahan makanan yang sering kita temui. Disadari atau tidak banyak sekali orang yang menggemari olahan dari tepung terigu tersebut baik di luar negeri maupun di Indonesia. Di luar negeri seperti Amerika dan Francis biasanya mereka sering mengolahnya menjadi roti, cake ,pasta dan pastry, hingga menjadi makanan utama mereka.

 Masyarakat Indonesia juga menggemari makanan olahan dari tepung terigu. Beberapa contoh makanan yang mana bahan utamanya terbuat dari tepung terigu yaitu kue kering (Cookies), kue bolu (cake) brownies, pandan shiffon, Gorengan seperti bakwan, tahu isi, pisang goreng ,mie dll.

Tepung terigu mempunyai beberapa kandungan vitamin 

 dilasir dari https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/46/nilai-kandungan-gizi-tepung-terigu. Tepung terigu mengandung Vitamin A, 0 mcg, 0 %. Vitamin B1, 0.10 mg, 10 %. Vitamin B2, 0.07 mg, 7 %. Vitamin B3, 1 mg, 6.67 %. Vitamin C, 0 mg, 0 %. Karbohidrat total, 77.20 g, 23.75 %.

Namun terigu juga mengandung gluten.  Gluten  merupakan salah satu vitamin pada tepung terigu yang mana tidak bisa larut dalam air. Seperti ada saat membuat adonan ketika tepung tersebut didiamkan gluten tersebut akan mengikat udara disekitar. Itu sebabnya mengapa adonan terigu yang didiamkan beberapa waktu akan mengembang meski tanpa mengunakan bahan pengembang seperti soda kue, baking powder, dan ragi. Meskipun ukurannya tidak sampai dua kali lipat dari ukuran sebelumnya jika terlalu sering dikonsumsi sangat membahayakan tubuh apalagi jika kita menambahnya dengan menggunakan bahan pengembang. Hal  ini yang jarang disadari, orang-orang pun sering kali tidak menghiraukan terutama pada saat rasa makanannya yang sangat lezat.

Bahaya mengkomsumsi gluten yang berlebihan dapat menyebabkan asam lambung naik hingga kista. Dua  penyakit ini biasanya sering ditemui pada wanita, yang mana pola makan mereka yang lebih menyukai makanan dari olahan tepung dan pedas seperti mie ,bakso, seblak , fastfood dan makanan instan lainnya. Makanan yang terbuat dari tepung terigu baik untuk tubuh selama proses pembuatan dan konsumsinya yang tidak berlebihan, karena tepung terigu juga masih mengandung beberapa vitamin yang baik untuk tubuh.

Jika ingin tubuh lebih sehat maka kita juga dapat mengurangi konsumsi makanan olahan dari tepung terigu atau menggantinya dengan tepung yang lebih sehat seperti tepung yang bebas gluten seperti tepung mocaf. Atau tepung lainnya yang tidak mengandung gluten. Jika kita ingin tetap mengkonsumsi roti atau mie pun kita dapat memilih roti atau mie yang bahan utamanya dari tepung gandum. Saat ini juga sudah banyak beberapa produk seperti mie  dan tepung bumbu tanpa gluten karena tersedia di minimarket dan supermarket. Pada awalnya mungkin akan sulit karena olahan makanan yang berasal dari tepung terigu merupakan makanan yang selain rasanya enak juga mudah ditemui dan sering kita konsumsi. Namun seiring berjalannya waktu akan terbiasa, karena kesadaran akan pola makan yang sehat hanya bisa dimulai oleh diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun