Ya itulah yang menjadi kegelisahan saya sebagai seorang IRT.. Alhamdulillah suami bekerja di sebuah perusahaan swasta, cuma perusahaan kecil yang beromset 3jt $ di tahun 2013 kemarin.. Menjadi istri seorang manager marketing eksport yang hanya digaji 3x UMP dan tak lebih 10jt take home pay perbulan..
Saya tak akan cerita bagaimana pusingnya seorang IRt yang harus mengelola uang segitu di zaman sekarang. Saya yang pengin mencukupi kebutuhan anak2 saya dengan pendidikan yang baik dan makanan sehat bergizi setiap hari. Sungguh sangat berat meski saya selalu bersyukur karena ibu ibu yang lain banyak yang punya masalah yang jauh lebih berat daripada saya..
Dan ketika Jokowi menjadi gubernur harapan saya memperbaiki kehidupan kembali, siapa tau ketika jokowi menjadi gubernur harga harga kebutuhan pokok menjadi murah atau gaji suami naik sesuai standar. Setidaknya itulah harapan saya saat itu. Karena saya bukan yang tinggal dibantaran kali yang mendapat rusun, saya juga bukan pedagang kaki lima yang mendapatkan kios gratis 6 bulan, saya juga tidak berhak mendapat kartu pintar untuk anak saya karena dia saya masukan ke SDIT (karena bingung mencari SD negeri yang bagus), dan ketika mendatangi pak Rt untuk mendaftar KJS pak RT nya bilang 'Mbak Yani mah gak mungkin dapat KJS, kan nanti di survey lagi' padahal kata pak jokowi dan pak ahok semua warga dki akan dapat KJS sampai yang kaya pun boleh??.
Inilah saya yang tidak miskin tetapi berjuang berat memenuhi kebutuhan sehari hari.. dan di pemilu ini saya kembali lagi berharap semoga presiden yang terpilih memperhatikan kami juga yang tidak tergolong miskin. Presiden yang bisa memastikan seluruh jajaran pemerintahannya mengerjakan instruksinya. Presiden yang bisa menjaga harga harga kebutuhan pokok. Presiden yang memperhatikan perbaikan pendidikan. Dan presiden yang bisa lebih mensejahterakan seluruh lapisan rakyatnya..
