Jika menggunakan teori cocokologi (maklum orang awam) maka kemungkinan ketiga ini besar peluangnya terjadi di Papua. Berbeda dengan adegan baku tembak yang biasa terjadi dalam fiilm-film action, pertempuran di dunia nyata sulit sekali untuk disimak sebagai sebuah adegan utuh. Jika dilihat dari satu sudut, maka sudut lawan tidak akan terlihat dengan utuh. Yang dapat ditangkap oleh indera manusia hanyalah bunyi mesin senapan dari kejauhan dan juga hantaman peluru pada objek-objek yang dikenainya. Tidak ada yang benar-benar tahu apakah memang peluru-peluru yang menghantam pos di Mugi benar-benar berasal dari senjata yang dipegang oleh para gerombolan KST/ KKB  yang gemar mengklaim serangan, atau justru berasal dari mocong senjata para tentara bayaran yang tidak pernah memposting klaim-klaim kemenangan di media, tetapi lebih suka melanjutkan pengintaian sembari mencari sasaran berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H