Tayangan televisi seharian menyaksikan betapa luluh-lantaknya Jogja dan sekitarnya. Sejumlah bangunan roboh tak beraturan menimpa manusia yang berakibat bukan saja luka namun juga hilangnya nyawa.
Rumah sakit tak mampu lagi melayani pasien yang membludag sampai di halaman parkir bahkan di tepi jalan seputar rumah sakit.
Permintaan bantuan tenaga medis datang dari rumah sakit-rumah sakit Jogja yang tenaganya sudah kelelahan setelah seharian bekerja tanpa henti bahkan tak sempat urus diri sendiri.
Kami serombongan dengan lima orang perawat dan seorang tenaga UPKM, dilengkapi logistik plus obat2 darurat, meluncur dari RS Emanuel Purwareja-Klampok. Emanuel Emergency Team (EET) langsung merapat dengan teman2 RS Bethesda Hospital, Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY), Yakkum Emergency Unit (YEU) serta teman2 dari beberapa RS Yakkum. Semalaman EET 'menemani' sejumlah pasien yang bertebaran 'dirawat' di halaman sekolah depan RS Bethesda lengkap dengan set infus bergelantungan dengan standar infus seadanya.
Tak jelas, apakah kami bisa tidur malam itu, yang pasti belum masuk subuh, kami sudah berkemas berangkat ditemani seorang staf YEU yang faham area yang paling butuh bantuan di lapangan. (bersambung besok)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H