Mohon tunggu...
Budhi Hendro Prijono
Budhi Hendro Prijono Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Terus dan Terus Belajar! Pensiunan Karyawan YAKKUM RS Emanuel Purwareja-Klampok Banjarnegara. Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Belajar Terus dan Terus Belajar! Pensiunan Karyawan YAKKUM RS Emanuel Purwareja-Klampok Banjarnegara. Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mewaspadai Datangnya Bencana

3 Maret 2016   23:42 Diperbarui: 4 Maret 2016   00:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah saatnya gerakan sosial kemasyarakatan dihidupkan kembali. Karang Taruna bisa menjadi andalan BPBD bekerja sama dengan TNI-Polri serta organisasi sosial yang ada. Mereka dilatih cara evakuasi korban, mendampingi keluarga korban sampai mengorganisasi masyarakat pengungsi termasuk mengelola bantuan. Koordinasi dengan pihak luar sangat penting sehingga sinergis dan berbuah hasil yang optimal. Pengelolaan bantuan yang kurang baik bukan hanya bisa berdampak kurang baik dalam jangka pendek namun seringkali mengubah pola kemandirian masyarakat menjadi ketergantungan. Selama masa tanggap darurat, perhatian masyarakat luar terasa berlimpah bahkan sering berlebihan. Begitu masa tanggap darurat usai, pola kemandirian masyarakat akan teruji.

Sudah saatnya kita kembali mengasah kepedulian berlandaskan kebersamaan dalam keberagaman. Kemampuan penanggulangan bencana perlu menjadi skill tiap individu masyarakat, bukan sekadar proyek yang ’hangat-hangat tahi ayam’. Skill ini perlu dilatihkan berulang sampai benar-benar menjadi gaya hidup masyarakat. Jepang merupakan negara rawan bencana yang bisa menjadi acuan. Masyarakatnya sudah benar-benar bersahabat dengan bencana.

Anggaran mandiri

Setiap terjadi bencana, pemerintah menjadi pihak yang dituding paling ‘bertanggung jawab’. Pemerintah melalui BNPB dan BPBD memiliki dana namun bukan tanpa batas. Pada masa tanggap darurat, pemerintah bersama donatur biasanya menyediakan logistik dan menanggung semua biaya kesehatan dalam beberapa bulan. Setelah itu, masyarakat diharapkan mampu mandiri. 

Mengantisipasi hal ini sebaiknya masyarakat menggalang dana mandiri baik untuk diri sendiri maupun dana kolektif untuk komunitas tertentu. Dana penanggulangan bencana bisa dihimpun secara kolektif di lingkup RT atau desa. Dana ini bisa digunakan untuk masyarakat sendiri (jika bencana menimpa masyarakat sendiri) atau disumbangkan kepada masyarakat tetangga yang sedang tertimpa bencana. Kesadaran mengumpulkan dana ini secara tidak langsung akan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana dan sekaligus mewujudkan rasa peduli serta kesetiakawanan sosial yang sudah mulai menghilang.

Jogja, 3 Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun