Mohon tunggu...
Badriah Yankie
Badriah Yankie Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk keabadian

Badriah adalah pengajar bahasa Inggris SMA yang menyukai belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

Cara Mudik yang Asik

28 Mei 2019   13:36 Diperbarui: 28 Mei 2019   13:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
waterybeans.com | diolah kembali oleh penulis

Mudik, fenomena yang hanya ada di Indonesia mencuri perhatian banyak orang karena keunikannya. Mudik umumnya dilakukan oleh muslim yang kabarnya menjadi penduduk mayoritas Indonesia dengan hitungan dominasi 85% dari keseluruhan penghuni nusantara. Mudik adalah aktivitas berkunjung pada orang tua dan sanak saudara yang berada di tanah kelahiran, atau dikenal dengan kunjungan pulang kampung. Pulang kampung yang jatuh pada waktu yang sama, yaitu seminggu sebelum lebaran, tentu menimbulkan masalah. Masalah yang utama adalah tujuan mudik dan balik memusat pada satu pulau, yaitu Jawa.

Pulau Jawa, secara ukuran, luasnya hanya 6, 8% dari luas nusantara, namun dihuni oleh 57,2 % dari seluruh penduduk Indonesia. Gambaran demografis ini menyiratkan bahwa penduduk Indonesia memusat di pulau Jawa, dan pada saat mudik, mereka meninggalkan Jawa, pada saat balik, mereka menuju pulau Jawa. Kondisi ini merepotkan karena jalur trasnportasi yang dipakai akan overload. Jalan darat, jalan laut dan jalan udara semuanya terkena imbas untuk memobilisasi 50% saja dari penduduk pulau Jawa, hasilnya adalah macet.

Mudik, tidak bisa digantikan waktunya dan telah menjadi bagian dari acara tahunan. Anak-anak akan menuntut pada orangtuanya untuk mudik. Jika tidak ada acara mudik, maka serasa tidak lengkap puasa dan lebarannya. Anak-anak yang tidak mudik akan mengeluh dan mendapat masalah besar ketika masuk sekolah. Pada saat gurunya meminta mengarang tentang pengalaman mudik, mereka celingukan karena tidak mengalaminya. Akibat dari masifnya mudik, jangan kaget jika ada anak kecil yang menuntut harus mudik padahal nenek-kakeknya tinggal tidak jauh dari rumahnya. 

Mengingat aktivitas mudik ini sangat penting, maka harus diperhitungkan pula dengan sangat cermat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diundang. Jika memakai kendaraan, pastikan terlebih dahulu bahwa kendaraan dalam keadaan layak jalan. Selain itu, pastikan bahwa telah memegang peta jalur alternatif dan titik-titik posko kesehatan dan peristirahatan. Perjalanan mudik yang lama dan jauh memerlukan istirahat yang cukup. Sangat masuk akal jika bergantian menyupir untuk menghindari ngantuk dan kelelahan yang bisa berakibat fatal. Jangan sampai lupa, surat-surat kendaraan dibawa agar perjalanan tidak terhambat gara-gara dipandang tidak mematuhi aturan berlalu lintas.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua, harus lebih waspada lagi. Perhitungkan cuaca dan bawaan. Jika membawa anak kecil harus dipastikan bahwa dia aman. Selain itu, pastikan bahwa motor dalam keadaan prima.

Baik menggunakan mobil ataupun motor, keduanya harus memperhitungkan macet. Macet adalah salah satu pelengkap mudik yang menjadi masalah imbuhan dari kegiatan mudik.  Bagi yang membawa anak kecil siapkan mainan, makanan yang cukup, dan berimpromptu dengan berbagai kegiatan sambil menunggu macet. 

Dengan cara ini diharapkan anak kecil tidak jengkel kebosanan. Perjalanan darat yang dilakukan siang dan malam akan sangat menguras kondisi tubuh. Anak-anak rentan terhadap kondisi seperti ini. Oleh karenanya membawa obat sebagai persiapan sangatlah perlu. Mengecek kondisi anggota keluarga secara reguler untuk memastikan kestabilan fisik dan emosinya sangat baik untuk kelancaran mudik. Manfaatkan pos-pos peristirahatan untuk meluruskan punggung, kaki dan badan.

Mudik dengan naik pesawat atau kereta api, bukan tanpa resiko. Perhatikan jadwal keberangkatan yang tertulis di tiket, dan jangan lupa, pesan tiket dari beberapa waktu sebelumnya. Di bandara dan di stasiun, pada saat musim mudik, akan berubah menjadi lautan manusia. Anak kecil jangan sampai lepas dari pengawasan. Memakai baju seragam keluarga, walaupun kadang bisa dipandang lebay, untuk memudahkan mengenali anggota keluarga di tempat yang ramai, tidak ada salahnya dicoba.

Kendaraan apapun yang anda pilih untuk mudik. Safe trip. Hati-hati di jalan, semoga selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun