Mohon tunggu...
Yanuarius Sonlay
Yanuarius Sonlay Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air dan Kehidupan

4 Desember 2014   14:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Ke Mana Air Mengalir, Di Sana Ada Kehidupan”

Ungkapan bijak di atas merupakan awasan kritis bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di tengah krisis air yang sedang melanda kehidupan kita ini. Masyarakat Flores sedang mengalami krisis air. Hal ini dapat kita simak lewat pemberitaan media lokal yang menggambarkan aneka cara yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Bahkan ada yang mengeluarkan biaya dalam jumlah yang besar atau menempuh perjalanan berkilo-kilo untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Melihat situasi ini, kebutuhan manusia akan air adalah sesuatu yang urgen dan niscaya.

Air merupakan kebutuhan pokok yang tak tergantikan bagi semua makhluk hidup. Air sangat dibutuhkan tubuh manusia dalam melaksanakan fungsinya sebagai media di mana metabolisme tubuh dan alat pengangkutan dalam sistem tubuh berlangsung. Air dijadikan sebagai bahan pelumas untuk pergerakan tubuh,fasilitator pencernaan,pengangkut kotoran untuk dibuang melalui ginjal,  pengatur suhu tubuh, dan bahan utama darah yang beredar dalam tubuh. Kebutuhan air yang tercukupi dalam tubuh manusia, menjadikan manusia sehat, kuat dan bertenaga dalam melakukan tugasnya sehari-hari. Selain itu juga, air dimanfaatkan manusia untuk berbagai sektor dan kebutuhan, mulai dari kebutuhan rumah tangga, industri, transportasi, pembangkit energi, kebutuhan kesehatan dan lain sebagainya.Air berperan besar bagi kelangsungan hidup manusia. Air identik dengan kehidupan. Di mana ada air, di situ ada kehidupan.

Air tidak hanya dibutuhkan oleh tubuh manusia sendiri, tetapi juga dibutuhkan oleh makhluk yang lainnya. Hewan dan tumbuh-tumbuhan butuh air untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing. Air menjadikan hewan bekembang biak. Air menjadikan alam kelihatan indah, memberikan udara yang segar lewat tumbuh-tumbuhan yang hijau. Air mempermudah aktivitas makhluk hidup untuk berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya bagi keberlansungan kosmos ciptaan Tuhan.

Kosmos ciptaan Tuhan yang teratur dan bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup perlahan-lahan mengalami gangguan. Beberapa tahun terkahir ini, ketika memasuki musim kemarau persediaan air mengalami krisis. Dikatakan krisis, sebab untuk mendapatkan air butuh perjuangan yang berat. Air yang dari semula didapatkan dengan mudah, kini harus membelinya dengan biaya yang mahal ataupun harus menempuh perjalanan berkilo-kilo untuk mendapatkannya. Debet air tidak menjadi normal lagi seperti sediakala apalagi di musim panas seperti sekarang ini. Hukum kosmos menjadi tak teratur lagi. Semuanya menjadi berubah. Hukum kosmos sudah berubah, bukan seperti yang dulu lagi: teratur, indah dan memberi kehidupan yang nyaman serta mendatangkan keharmonisan. Melihat situasi seperti ini, kita lantas bertanya. Apa yang menjadi penyebab sehingga kosmos tidak menjadi sahabat yang baik bagi seluruh makhluk hidup terutama dalam menyediakan air yang cukup? Siapakah yang menyebabkan krisis air ini?

Krisis diartikan sebagai suatu situasi yang genting dan suram, suatu keadaan di mana serba kekurangan. Situasi inilah yang dialami oleh masyarakat dalam kaitannya dengan air. Masyarakat mengalami krisis air. Bahkan krisis air ini dialami oleh masyarakat yang mendiami wilayah yang berkecukupan air, misalnya di daerah dingin. Krisis air adalah suatu keadaan di mana air yang menjadi kebutuhan pokok manusia menjadi terbatas dan sulit dijangkau. Ada tiga hal yang dapat dikategorikan sebagai krisis air. Pertama, kelangkaan air. Kelangkaan air diakibatkan oleh ketidakseimbangan jumlah ketersediaan air dengan kebutuhan konsumsi pada suatu daerah. Kelangkaan air berimplikasi pada kekeringan, kekurangan makanan dan gizi buruk/gangguan kesehatan.Kedua, krisis kualitas air. Masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air yang layak untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk minum, mandi, cuci, dll. Krisis ini ditandai juga oleh pencemaran air yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Ketiga,bencana yang berkaitan dengan permasalahan air antara lain banjir, kekeringan, dan pencemaran.

Masyarakat kita sedang mengalami krisis air. Krisis air yang dimaksudkan adalah krisis kualitas air, kelangkaan air dan bencana kekeringan. Saya melihat bahwa krisis air ini disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri. Manusia yang dikatakan berakalbudilah yang menyebabkan krisis air terjadi. Beberapa tindakan manusia yang menciderai alam seperti, penebangan pohon secara liar, pembakaran hutan oleh oknum yang tak bertanggungjawab, pengadaan lahan baru untuk bertani dari tahun ke tahun, kegiatan pertambangan yang merusak sumber mata air, dll. Selain itu, pengaruh perusahaan air minum dalam kemasan yang beroperasi di sekitar mata air. Perusahaan ini biasanya menggunakan alat canggih dalam melakukan pemboran sedalam mungkin untuk mendapatkan air. Pemboran seperti ini akan merusak mata air yang secara alamiah tersedia dan bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat setempat. Tindakan-tindakan seperti inilah yang mengakibatkan perubahan iklim menjadi tidak menentu. Di samping itu juga, masyarakat mengalami krisis air diakibatkan oleh pengelolaan air minum yang kurang adil di kalangan masyarakat. Pembangunan jaringan air minum yang dilakukan pemerintah seringkali mengabaikan sebagian masyarakat. Jumlah pasokan air minum antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya tidak merata. Melihat kenyataan ini, apakah kita hanya diam, pasrah dan mengeluh saja dengan melihat keadaan ini (krisis air) dan menganggapnya sebagai bagian dari globalisasi?

Krisis air merupakan persoalan manusia yang harus diselesaikan dengan cepat, tepat dan bijaksana. Tidak selamanya harus ditunjukkan dengan melakukan hal-hal yang besar dalam mengatasi krisis air yang ada di lingkungan sekitar. Yang perlu digalakkan untuk mengatasi krisis air ini adalah adanya kesadaran dari setiap warga negara (pemerintah, pemilik modal dan masyarakat) dalam melakukan kerja sama. Kesadaran akan kerja sama ini harus dilihat sebagai suatu kebutuhan pokok yang tak tergantikan serta berorientasi pada kesejahteraan bersama seluruh warga negara di atas kepentingan pribadi. Pertama, pemerintah perlu melakukan pengaturan pemanfaatan air yang disertai dengan pengawasan yang ketat, adil dan bertanggung jawab. Kedua, pemilik modal harus memperhatikan kepentingan masyarakat ketika mendirikan perusahaan yakni letaknya harus jauh dari wilayah sumber mata air dan pemukiman. Kehadiran perusahaan tidak hanya mendatangkan keuntungan tetapi mendatangkan keselamatan bagi setiap orang. Ketiga, masyarakat perlu mengontrol dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang merugikan kepentingan masyarakat secara umum.

Ketiga elemen ini perlu melakukan kerja sama dalam upaya penyelamatan sumber-sumber air, menggalakkan gerakan hemat air dan gerakan menanam pohon, konservasi lahan, pelestarian hutan dan daerah aliran sungai, dll. Kesadaran akan kerja sama antar setiap elemen yang demikian mampu meminimalisir krisis air yang sedang melanda masyarakat terus menerus dan terutama mengancam eksistensi kehidupan manusia. Krisis air yang dapat diminimalisir akan memberi secercah harapan bagi kehidupan semua makhluk hidup. Sebab air menjadi simbol kehidupan. Maka, ke mana air mengalir, di sana ada kehidupan.

Yanuarius Sonlay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun