Mohon tunggu...
Yandri Sabilal Akbar
Yandri Sabilal Akbar Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran BPDPKS dalam Mencapai Target Net Zero Emission dan Kontribusinya pada Penerimaan Negara

24 Oktober 2024   13:14 Diperbarui: 24 Oktober 2024   13:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penerapan standar Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) menjadi langkah kunci dalam memastikan bahwa perkebunan tidak merusak lingkungan, menghormati hak-hak masyarakat adat, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan petani. 

Selain itu, industri perlu terus meningkatkan transparansi dan penelusuran rantai pasokan untuk memastikan bahwa minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku biodiesel berasal dari sumber yang bertanggung jawab dan tidak terkait dengan praktik yang merusak lingkungan.

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah tantangan teknis terkait pencampuran biodiesel dengan bahan bakar konvensional. Seiring dengan peningkatan rasio pencampuran, seperti dari B30 (30% biodiesel) ke B40 (40% biodiesel), ada sejumlah penyesuaian teknologi yang harus dilakukan pada sistem mesin dan kendaraan.

 Mesin diesel pada umumnya dirancang untuk bekerja dengan bahan bakar konvensional, sehingga peningkatan rasio pencampuran biodiesel memerlukan penyesuaian teknis agar mesin tetap berfungsi optimal. 

Penggunaan biodiesel dengan kadar pencampuran tinggi dapat mempengaruhi sifat pelumas mesin, proses pembakaran, dan emisi gas buang. Oleh karena itu, industri otomotif perlu berinovasi untuk memastikan bahwa mesin-mesin baru dan teknologi kendaraan dapat menyesuaikan diri dengan biodiesel berpersentase tinggi tanpa menyebabkan penurunan performa atau kerusakan mesin.

Di samping itu, diperlukan pula investasi untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung distribusi dan penyimpanan biodiesel berkadar tinggi di seluruh Indonesia. Ini termasuk penyesuaian pada tangki penyimpanan dan jaringan distribusi, serta memastikan stabilitas bahan bakar selama masa penyimpanan agar tetap sesuai dengan standar kualitas yang diperlukan. Jika tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan baik, pengembangan biodiesel akan semakin efektif dalam mencapai target emisi nol bersih dan mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Kontribusi terhadap Penerimaan Negara

Di samping perannya dalam pengurangan emisi, BPDPKS juga memberikan kontribusi pada penerimaan negara melalui berbagai skema pendanaan dan pengelolaan dana perkebunan. Dana yang dikumpulkan dari pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya digunakan untuk mendukung program pengembangan biodiesel, replanting kebun sawit rakyat, serta riset dan pengembangan terkait kelapa sawit. 

Program replanting atau peremajaan kebun sawit rakyat, misalnya, turut membantu meningkatkan produktivitas perkebunan dan pada akhirnya menambah penerimaan negara dari sektor ekspor.

Keberhasilan program ini juga memberikan efek ganda pada ekonomi nasional. Dengan meningkatnya produksi dan penggunaan biodiesel, impor bahan bakar fosil dapat dikurangi, sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan. Penghematan devisa dari penurunan impor minyak bumi merupakan salah satu bentuk kontribusi tidak langsung BPDPKS terhadap stabilitas ekonomi dan penerimaan negara.

Mendorong Inovasi dan Investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun