"Nenek, Nama saya Alif. Saya...."
"Alif? Maksudmu kau adalah.... Dia memegang telapak tangan Alif dengan dua tangan dan membalikkan tangannya. Telapak tangan Alif terbuka. Wajah wanita tua itu makin terkejut. Dia gemetar dan mundur beberapa langkah sambil menatap Alif dengan tatapan rumit.
"Nenek! Ada apa?!" Kata pemuda itu dengan wajah penuh ancaman. Samar-samar Alif bisa merasakan energi pemuda itu tidaklah kecil. Pemuda itu memeluk bahu wanita tua itu.
Setelah menenangkan diri, wanita itu tersenyum. Â "Anak muda, ohya Nak Alif, kami dari pusat negeri Kurungan Batu. Ada beberapa hal yang ingin ku tanyakan kepadamu. Hanya saja, tempat ini terlalu ramai. Dan ini pertemuan pertama kita. Bolehkah Nenek meminta nomor teleponmu?"
Alif mengerutkan alisnya. Dia terdiam sesaat dan merasa penasaran sekali dengan energi wanita tua dan anak muda itu. Mungkinkah mereka berasal dari guru yang sama?Â
Bersambung..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H