Mohon tunggu...
HMMC J WIRTJES IV ( YANCE )
HMMC J WIRTJES IV ( YANCE ) Mohon Tunggu... Dosen - LECTURER, RESEARCHER, FREE THINKER.

LECTURER, RESEARCHER, FREE THINKER.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenang 50 Tahun Deklarasi Stockholm: Pelajaran Penting dari Mashkan - Shapir

6 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:53 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog

Pada tanggal 5 Juni 2022 tepat 50 tahun lalu ( 1972 ), dicetuskan Deklarasi Stockholm, tepat pada hari penutupan Konferensi Lingkungan Hidup sedunia yang diselenggarakan di ibu kota Swedia. Peristiwa itu ditetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup sedunia yang diperingati setiap tahun. Deklarasi itu menandai lahirnya era baru, seluruh pemimpin dunia mulai peduli pada isu isu lingkungan hidup. Timbul kesadaran baru bahwa eksistensi peradaban sangat tergantung pada tingkat upaya pelestarian lingkungan. Tahun 1992 diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ) Bumi di Rio de Janeiro, Brasil, dilanjutkan pertemuan sejenis pada tahun 2002 di Johannesburg Afrika Selatan. Kemudian tidak terhitung lagi jumlah pertemuan tingkat kepala negara dan tingkat menteri yang membahas isu isu lingkungan.

Terlepas dari apapun hasil pertemuan pertemuan tersebut, Deklarasi Stockholm menjadi titik awal perjalanan panjang upaya menjaga kelangsungan peradaban. Satu dekade sebelumnya, dunia dikejutkan dengan berita soal pencemaran air di perairan teluk Minamata, Jepang, oleh merkuri. Pencemaran itu menimbulkan dampak berupa kebutaan permanen pada orang yang mengkonsumsi biota air yang ditangkap dari perairan di teluk Minamata. Belum reda keterkejutan itu, terbit sebuah buku yang menggemparkan dunia, berjudul Silent Spring karya seorang mahasiswa tingkat doktoral bernama Rachel Carlson. Buku itu memaparkan dampak dari pencemaran udara terhadap hilangnya populasi burung di perkotaan. Awal dekade 70 an, sebuah kelompok elit yang diberi nama Club of Rome, menugaskan Dennys Meadow melakukan riset tentang masa depan peradaban berdasarkan kondisi objektif masa itu. Hasil riset itu dipublikasi dengan judul Limit to Growth Laporan itu menyentakkan para pemimpin dunia yang segera menggagas penyelenggaraan konferensi Lingkungan Hidup sedunia.

Dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup sedunia dan mengenang Deklarasi Stockholm, diluncurkan tulisan yang membahas tentang hancurnya sebuah peradaban besar akibat salah kelola sumberdaya alam dan lingkungan. Kasus itu dapat dijadikan bahan pelajaran penting bahwa niat baik yang tidak dilandasi pengetahuan yang handal dapat menimbulkan petaka dan penderitaan yang memilukan.

Profil Situs Mashkan - Shapir

Situs Mashkan - Shapir terletak pda 90 mil di sebelah tenggara kota Baghdad, Irak. Situs ini dieksplorasi pertama kali oleh ahli antropologi dan arkeologi asal Amerika Serikat bernama Robert Mc Cormick Adam, yang berkarir di Oriental Institut, University of Chicago pada dekade 60 an. Hasil riset Robert Adam dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul The Triangle of Trade in The Cradle of Civilization. Buku ini langsung melambungkan nama Robert Adam ke jajaran elit ahli peradaban kuno Mesopotamia. Dalam katalog survey Nibru, situs Mashkan - Shapir diberi kode situs 69. Dalam istilah teknis arkeologi. situs ini diberi label tingkat tunggal, yang artinya sejak dibangun, dihuni, kemudian ditinggalkan tanpa pernah dihuni atau dibangun kembali. Ada situs yang setelah ditinggalkan penghuninya, selang beberapa abad atau ribu tahun kemudian dihuni kembali. Situs Mashkan - Shapir memiliki luas 56 Ha, dibelah oleh beberapa kanal dan sungai.

Informasi tentang situs Mashkan - Shapir didapat dari artefak, ekofak, feature yang diperoleh melalui ekskavasi arkeologi. Selain itu temuan tablet yang terbuat dari tanah liat yang dibakar berisi tulisan tulisan paku yang tergolong dalam tulisan piktograf, memberikan kontribusinya yang besar. Ratusan tablet bertulisan yang berhasil dibaca oleh para ahli memberikan informasi penting tentang situs tersebut. Mashkan - shapir didirikan pada tahun 2050 Sebelum Masehi ( SM ), dan ditinggalkan pada tahun 1750 SM, pada masa pemerintahan Shansu Iluna, penerus raja Hamurabi I, raja Babilonia. Dewa yang disembah oleh penduduk Mashkan - Shapir adalah dewa Negral yang bersemayam di kuil Meslam. Kota Meshkan - Shapir dirancang oleh arsitek Sin - Iddinam dari Larsa.

Sistem Irigasi Teknis Sebagai Mesin Pembunuh

Pada masa puncak kejayaannya, Mashkan - Shapir, adakah kota besar yang makmur, berpenduduk padat dan memiliki markas militer yang kuat. Proses kemunduran kota Mashkan - Shapir berlangsung perlahan lahan, hingga ditinggalkan penduduknya dan akhirnya ditinggalkan. Proses kehancuran kota tersebut diperoleh dari hasil survey dan ekskavasi yang dilakukan oleh Elizabeth Stone dan Paul Zimansky. Proyek survey dan ekskavasi tersebut dilakukan selama 5 bulan dalam durasi waktu 3 tahun ( 1987 - 1990 ), disponsori oleh American School of Oriental Research dan Tim National Geography Society. Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul The Anatomy of Mesopotamia City, Survey and Soundings at Mashkan - Shapir.

Kota Mashkan - Shapir terus berkembang luas dan penduduknya terus bertambah. Untuk menopang peradaban di Mashkan - Shapir dan kota kota besar lainnya di Mesopotamia, dikembangkan sistem irigasi teknis dengan cara tertutup. Air sungai Tigris dibendung, kemudian area tepi sungai dibangun tanggul, sehingga permukaan air naik. Lalu tanggul bagian bawah ditembus hingga ke badan air, sehingga air keluar dari badan sungai, menggenangi areal pertanian gandum. Setelah air menggenangi areal pertanian, lubang tersebut ditutup dan aliran air terhenti. Setelah beberapa hari air di areal pertanian menyusut dan menjelang kering, pintu air dibuka kembali, setelah menggenangi seluruh areal tanaman, pintu air ditutup kembali. Begitu siklus buka dan tutup pintu air, sampai selesai satu siklus musim tanam dan panen. Cara ini berlangsung selama lebih dari satu abad.

Gambar 1 : Ilustrasi bentang alam kota kota kuno di Mesopotamia.

                                                 Sumber : Google


Dengan sistem irigasi tertutup, air tergenang, tidak mengalir. Di kawasan Mesopotamia suhu udara tergolong tinggi, terpaan sinar terik matahari membuat tingkat penguapan ( evapotranspirasi ) tinggi. Air sungai Tigris dan Eufrat memiliki kandungan kadar garam yang tinggi. Air irigasi di petak petak lahan pertanian dengan cepat menguap, meninggalkan butiran butiran garam di atas permukaan tanah. Lama kelamaan kandungan garam makin tinggi dan mengurangi kesuburan tanah. Menurunnya kesuburan tanah disadari oleh para petani dan petugas supervisor baik di lahan pertanian maupun di gudang penyimpanan gandum. Indikasi kuat terjadi penurunan kesuburan tanah, adalah berkurangnya hasil panen dari tahun ke tahun. Hal ini tidak luput dari pengamatan dan dicatat pada tablet tanah liat yang ditemukan. Laporan itu diteruskan ke para pejabat lebih tinggi, tetapi tidak pernah direspon secara positif. Para petugas di level bawah menyampaikan laporan, agar dicarikan solusi dari masalah yang dihadapi. Sikap para pejabat level atas yang mengabaikan laporan bawahannya telah menimbulkan rasa kesal dan apatis yang meluas.

Keadaan itu berlangsung selama seabad lebih, akhirnya sistem produksi pangan di Mashkan - Shapir, kolaps, tidak lagi mampu menopang kehidupan di kota tersebut. Para elit penguasa di Mashkan - Shapir berusaha memperbaiki keadaan, tetapi sudah sangat terlambat, sistem sudah terlanjur kolaps, ambruk. Kota itu akhirnya ditinggalkan dan lenyap dari atlas peradaban. Kota itu baru ditampilkan kembali berkat kerja Robert Adam dan para penerusnya, Elizabeth Stone, Paul Zimansky. Berdasarkan hasil penelitian di situs Mashkan - Shapir menunjukkan konfirmasi positif tentang adanya lapisan budaya yang banyak mengandung garam. Untuk kesekian kali alam terbukti sebagai penyimpan jejak terbaik.

Tragedi yang dialami oleh penduduk Mashkan - Shapir disebabkan oleh makin tumpulnya kepekaan menangkap sinyal sinyal anomali dari alam pada diri para elit penguasa. Sinyal anomali tersebut adalah merosotnya hasil panen dalam hitungan satuan luas lahan dan bobot timbangan hasil panen. Tumpulnya kepekaan menangkap sinyal anomali disebabkan karena seorang penguasa berkuasa terlalu lama. Berkuasa terlalu lama pada satu posisi jabatan tertentu membuat daya kreativitas juga makin tumpul. Oleh karena itu perlu membatasi masa jabatan seseorang dan perlu merotasi posisi jabatan seseorang. Pos jabatan baru akan memberi tantangan baru, dan merangsang tumbuhnya spirit baru.

340px-gilgameshtablet-62a01d302154ae47f66ffa15.jpg
340px-gilgameshtablet-62a01d302154ae47f66ffa15.jpg

Gambar 2 : Tablet dari tanah liat yang dibakar, memuat tulisan paku yang berisi 

informasi penting tentang peradaban Mesopotamia.

Sumber : Google

Epilog

Ekosistem alam adalah suatu sistem yang rumit dan abstrak. Kondisi ini sering membuat orang merasa bingung dan gamang menghadapi perubahan. Dalam kasus Mashkan - Shapir, niat baik berupa usaha peningkatan produksi pangan, berujung pada malapetaka. Dibutuhkan pengetahuan luas dan pandangan jauh ke depan untuk memprakirakan kondisi di masa depan berikut dampaknya, jika melakukan sesuatu di masa kini. Berpikir dua langkah ke depan sebelum mengatakan sesuatu dan empat langkah ke depan, sebelum melakukan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun