Penulis adalah Dokter Pendamping PIDI 2018-Sekarang
Program Internship Dokter Indonesia PIDI merupakan tahap keprofesian pra-registrasi berbasis kompetensi pelayanan primer guna memahirkan kompetensi yang telah mereka capai setelah memperoleh kualifikasi sebagai dokter melalui pendidikan kedokteran dasar , program ini  merupakan langkah penting yang dirancang Pemerintah Republik Indonesia untuk menyiapkan dokter yang  baru lulus sebelum masuk ke dalam praktik kedokteran dasar, program ini mengharuskan mereka untuk bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah selama satu tahun, program ini tidak hanya mengatasi kekurangan praktisi medis, tetapi juga memperkuat akses pelayanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan yang sering kali kurang terlayani, dalam konteks ini, para dokter muda ditantang untuk menghadapi berbagai kondisi kesehatan masyarakat, dari penyakit menular hingga masalah kesehatan kronis, yang semuanya memerlukan keterampilan dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal, meskipun program ini memiliki tujuan mulia, pelaksanaan magang sering kali dibayangi oleh berbagai tantangan yang mempengaruhi efektivitas dan pengalaman peserta. Fasilitas kesehatan di daerah pedesaan sering kali kekurangan sumber daya dan infrastruktur yang memadai, sehingga mengurangi kualitas pengalaman yang bisa diperoleh oleh para Dokter Internship, oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi program ini guna mengoptimalkan hasil pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Tantangan dan kekhawatiran utama
- Masalah kesehatan mental: Dokter Internship menghadapi tantangan kesehatan mental yang signifikan, termasuk depresi, kecemasan, dan stres.
- Masalah Interpersonal: Dokter Internshi sering mengalami konflik interpersonal dengan dokter senior dan staf rumah sakit lainnya, yang dapat melemahkan otonomi dan proses pengambilan keputusan mereka.
- Imbalan Profesional dan Finansial: Ada anggapan kurangnya insentif profesional dan finansial untuk melakukan praktik di daerah pedesaan, sehingga membuat Dokter Internship enggan melanjutkan praktiknya di wilayah tersebut setelah menyelesaikan program.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman mengikuti program:
- Pengawasan dan pendampingan: Pengawasan dan pendampingan yang efektif sangat penting untuk pengembangan profesional Dokter Internship , pengalaman pengawasan yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesiapan Dokter Internshi untuk praktik medis di masa depan.
- Pelatihan dan Dukungan: Pelatihan yang tepat, termasuk teknik mengelola perawatan pasien, sangat penting untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengalaman magang secara keseluruhan.
- Insentif dan Perubahan Struktural: Memberikan insentif keuangan dan membuat perubahan struktural untuk meningkatkan kondisi kerja di daerah pedesaan dapat membantu mempertahankan praktisi medis di daerah tersebut.
Rekomendasi untuk Perbaikan:
- Mengatasi Masalah Kesehatan Mental: Sekolah kedokteran dan fasilitas kesehatan harus secara aktif mengatasi masalah kesehatan mental para dokter  dengan memberikan dukungan dan sumber daya yang memadai.
- Meningkatkan Pengawasan: Memperkuat program pengawasan dan bimbingan dapat membantu Dokter Internship merasa lebih didukung dan lebih siap untuk peran mereka.
- Memberikan Insentif pada Praktik Pedesaan: Menerapkan insentif keuangan dan memperbaiki kondisi kerja di daerah pedesaan dapat menjadikan posisi ini lebih menarik bagi dokter baru.
Pelaksanaan Program Internship Dokter Indonesia menunjukkan meskipun memiliki tujuan yang penting untuk mempersiapkan lulusan baru dalam praktik medis dasar dan mengatasi kekurangan Dokter di layanan kesehatan di pedesaan, terdapat sejumlah tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Program ini seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai langkah transisional bagi lulusan, tetapi juga sebagai wadah pengembangan kapasitas keahlian medis yang berkelanjutan, oleh karena itu, pemangku kepentingan perlu memahami dan mendalami berbagai aspek yang berkontribusi terhadap efektivitas program  ini agar mampu menghasilkan praktisi kesehatan yang kompeten dan berdedikasi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh lulusan selama menjalani program magang adalah kurangnya pengawasan dan bimbingan dari tenaga medis berpengalaman, banyak fasilitas kesehatan, terutama di daerah terpencil, yang tidak memiliki cukup dokter senior untuk membimbing para Dokter Internship, tanpa struktur bimbingan yang baik, lulusan sering kali merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan yang diperlukan untuk menangani situasi medis yang kompleks, oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap Dokter Internship untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan bimbingan yang memadai agar dapat mengatasi tuntutan praktik medis dengan efisien.
Selain peningkatan pengawasan, menawarkan pelatihan dan dukungan yang efektif juga menjadi langkah krusial untuk memaksimalkan pengalaman magang. Kegiatan pelatihan yang berkesinambungan, baik sebelum maupun selama masa magang, dapat membantu lulusan merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di lapangan. Selain itu, insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah pedesaan bisa menjadi motivasi tambahan. Bentuk insentif tersebut dapat berupa tunjangan finansial, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, atau pengakuan profesional yang lebih tinggi, dengan melaksanakan langkah-langkah ini, diharapkan program ini dapat menjadi platform yang lebih efektif dalam membangun kekuatan praktisi medis, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H