Alasan mengapa anak-anak mungkin tidak menyukai menu dan cita rasa makanan yang disediakan pada Program Makanan Bergizi  di Sekolah padahal program ini bagus karena  terbukti meningkatkan kualitas  makanan yang dimakan siswa  menjadi kaya nutrisi dan rendah kepadatan energi, selain itu, pelaksanaan program makan siang gratis terbesar di dunia yang ada di  India menunjukkan  peningkatan pendaftaran siswa ke sekolah dasar, terutama dari  kelompok sosial yang kurang beruntung, sehingga program ini mengatasi kendala ekonomi bagi mereka untuk mendapat makanan bernutrisi setiap hari.
Berdasarkan penelitian dari bernagai negara yang telah melaksanakan program makan bergizi gratis  yang sudah  dipublikasi terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak kurang menyukai program makanan gratis di sekolah dasar:
Kualitas dan variasi makanan, anak-anak merasa  kualitas dan variasi makanan yang disajikan di sekolah kurang memadai, di Inggris, banyak pengasuh melaporkan adanya penurunan kualitas dan keberagaman menu setelah penerapan makanan gratis sekolah secara universal, yang berdampak negatif terhadap tingkat partisipasi, anak-anak mengharapkan pilihan menu yang lebih banyak dan variasi, termasuk lebih banyak sayuran dan buah.
Preferensi dan penerimaan makanan siswa berpengaruh besar terhadap partisipasi mereka dalam program makanan di sekolah, karena  banyak anak tidak mau mengonsumsi pilihan makanan sehat yang disediakan karena selera pribadi mereka, selain itu, cara makanan dikemas dan disajikan, seperti susu, dapat berpengaruh pada pandangan dan tingkat konsumsi anak-anak, mereka lebih menyukai susu dalam kemasan botol dibandingkan dengan kemasan kotak, yang dipengaruhi oleh rasa dan atribut kemasannya, Preferensi makanan anak-anak sangat terkait dengan pola konsumsi mereka, di mana kedekatan dengan makanan memainkan peran penting dalam membentuk preferensi tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa paparan berulang terhadap makanan yang tidak dikenal dapat meningkatkan ketertarikan dan konsumsi anak-anak. Latar belakang sosial dan kultural anak-anak punya dampak besar pada nutrisi mereka, sehingga intervensi pemerintah yang efektif diperlukan untuk mengurangi ketimpangan dan memastikan semua anak mendapatkan diet yang sehat. Persepsi orang tua terhadap makanan sekolah juga dapat memengaruhi partisipasi siswa dalam program makanan sekolah, di mana pandangan yang lebih positif berkaitan dengan peningkatan partisipasi siswa.
Pandangan dan keterlibatan orang tua terhadap program makanan sekolah dapat memengaruhi partisipasi anak-anak, banyak orang tua memiliki pandangan negatif mengenai kualitas makanan di sekolah, meskipun mereka setuju bahwa makanan tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Melibatkan orang tua dalam pengalaman dan pengambilan keputusan terkait makanan dapat membantu meningkatkan pandangan mereka dan mendorong partisipasi anak-anak karena persepsi orang tua terhadap makanan sekolah  berpengaruh pada  partisipasi anaknya berpartisipasi pada program makanan sekolah, di mana pandangan yang lebih positif berkaitan dengan peningkatan partisipasi siswa
Faktor lingkungan,yaitu  keberadaan tempat makanan yang tidak sehat di dekat sekolah dapat berpengaruh negatif terhadap partisipasi dalam program makanan sekolah, siswa mungkin lebih memilih untuk membeli makanan dari tempat-tempat tersebut ketimbang memanfaatkan makanan yang disediakan oleh sekolah.
Tantangan dalam pelaksanaan adalah keterbatasan infrastruktur dapur dan ruang makan, waktu antre yang lama, dan kesulitan dalam melaksanakan program makanan gratis dapat memengaruhi minat anak-anak untuk berpartisipasi.
Promosi dan keterlibatan sekolah dalam menerapkan strategi promosi, seperti uji rasa dan melibatkan siswa dalam perencanaan menu, cenderung memiliki tingkat partisipasi yang lebih baik dan mengurangi limbah makanan, namun, tidak banyak sekolah yang menerapkan praktik ini secara luas, padahal langkah tersebut bisa meningkatkan daya tarik dan penerimaan terhadap makanan.
Untuk meningkatkan penerimaan dan partisipasi anak-anak dalam program makanan sekolah gratis, penting untuk menanggapi faktor-faktor ini yaitu dengan strategi
- memperbaiki kualitas makanan dengan mengadakan survei kepada anak-anak menu apa yang mereka inginkan.
- menyediakan variasi pilihan.
- melibatkan orang tua dengan meningkatkan promosi agar orang tua  menerima program ini, dan turut berpartisipasi  mengatasi tantangan dalam pelaksanaan program.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H