Mohon tunggu...
Yan Cahyadi Anas
Yan Cahyadi Anas Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Nama saya Yan Cahyadi Anas seorang penggemar fun run yang selalu mencari tantangan baru untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Saya dikenal sebagai pribadi yang optimis dan mudah bergaul, sehingga membuat saya memiliki banyak teman. Hobi saya yang lain adalah traveling; saya sangat menikmati menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplor budaya, dan mencicipi kuliner lokal saat berpergian. Selain itu, saya juga penggemar sepak bola yang mengikuti liga dan tim favorit dengan penuh semangat. Aktivitas-aktivitas ini membuat hidup saya lebih berwarna dan menyenangkan, dan saya selalu berusaha membagikan pengalaman tersebut melalui konten-konten favorit saya di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Analisis

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia ,Akses Adil untuk Semua

2 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan kesehatan yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2014. Program ini diciptakan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga Indonesia, termasuk mereka yang mampu maupun tidak mampu, dengan adanya JKN, diharapkan tidak ada individu yang terhalang untuk mendapatkan pelayanan medis akibat masalah biaya. Ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan akses kesehatan secara universal, yang merupakan hak konstitusi setiap individu. JKN bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih merata, sekaligus menekan pengeluaran langsung keluarga untuk kebutuhan kesehatan.

Secara umum, biaya pengobatan sering kali menjadi kendala bagi banyak orang untuk menerima perawatan yang diperlukan. Penelitian oleh Sari dan rekan-rekannya (2020) dalam jurnal 'Indonesian Journal of Public Health' mengungkapkan bahwa tingginya biaya pengobatan merupakan alasan utama yang menyebabkan masyarakat menunda untuk berobat, sehingga memperburuk kondisi kesehatan mereka, namun, dengan adanya JKN, masyarakat diharapkan dapat mengurangi ketakutan untuk berobat, sebab biaya pengobatan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, melalui program ini, peserta dapat mengakses berbagai layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan dasar hingga tindakan medis yang lebih kompleks.

Proses pendaftaran untuk mengikuti JKN relatif mudah, masyarakat bisa mendaftar secara online atau langsung ke kantor BPJS Kesehatan di sekitar mereka, pendaftaran melibatkan pengisian formulir dan melengkapi beberapa dokumen seperti KTP dan kartu keluarga. Peserta yang telah terdaftar diwajibkan untuk membayar iuran bulanan dengan jumlah yang bervariasi tergantung pada kelas perawatan yang dipilih, baik Kelas 1, Kelas 2, atau Kelas 3. Berdasarkan penelitian oleh Bahar dan rekan-rekannya (2022) di 'Health Economics Review', terdapat sistem subsidi untuk peserta tidak mampu, di mana pemerintah memberikan bantuan agar biaya iuran dapat ditekan. Langkah ini diharapkan membuat akses layanan kesehatan menjadi lebih luas bagi semua lapisan masyarakat.

Saat seseorang sakit, mereka dapat langsung ke fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit, setelah menunjukkan kartu JKN, peserta akan mendapatkan layanan sesuai prosedur yang berlaku, namun, tidak semua fasilitas kesehatan memiliki kemampuan yang sama dalam memberikan pelayanan. Kualitas layanan di beberapa tempat sering kali bervariasi. Sebuah studi oleh Asrori (2021) dalam 'Jurnal Kesehatan Masyarakat' menunjukkan bahwa ada keluhan mengenai ketidakpuasan pengguna terhadap layanan yang diberikan di beberapa fasilitas kesehatan, khususnya di daerah terpencil, hal ini sering disebabkan oleh keterbatasan tenaga medis dan fasilitas yang ada.

Selain tantangan kualitas layanan, BPJS Kesehatan pun menghadapi tantangan finansial yang serius, laporan yang diterbitkan oleh Hartanto dan Iskandar (2021) di 'Berkala Kesehatan' menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran yang signifikan, diakibatkan oleh tingginya biaya pengobatan dan semakin banyaknya peserta yang terdaftar, defisit ini menciptakan kekhawatiran akan keberlanjutan program dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat, oleh karena itu, penting untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan anggaran dan kendali biaya agar JKN tetap dapat berfungsi tanpa mengurangi kualitas pelayanan.

Tantangan berikutnya adalah tingkat kesadaran masyarakat mengenai JKN, meskipun program ini telah berjalan beberapa tahun, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami keuntungan yang ditawarkan oleh JKN dan proses pendaftarannya. Riset dari Danang (2022) dalam 'Journal of Health and Social Change' menunjukkan bahwa banyak orang merasa ragu untuk mendaftar karena kurangnya informasi yang memadai dan akses kepada layanan informasi yang jelas, dalam konteks ini, penting untuk meningkatkan sosialisasi guna mendidik masyarakat tentang pentingnya JKN, keterlibatan masyarakat melalui kampanye informasi dan penyuluhan sangat dibutuhkan.

Sebagai langkah untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, pemerintah dan BPJS Kesehatan berusaha melakukan sejumlah perbaikan. Salah satu upaya kunci adalah meningkatkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan adalah ,Pemerintah memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk tenaga medis, serta memperbaiki infrastruktur yang ada. Penelitian oleh Purwanto et al. (2021) yang dipublikasikan dalam 'Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan' mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas tenaga medis serta fasilitas kesehatan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pelayanan JKN. BPJS Kesehatan juga berkomitmen untuk transparan dalam pengelolaan keuangan dan pelayanan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem yang ada.

Di samping itu, BPJS Kesehatan meluncurkan berbagai inisiatif inklusi untuk meningkatkan jumlah peserta, terutama di daerah yang kurang terlayani. Melalui kebijakan ini, diharapkan lebih banyak warga yang terlibat dalam JKN, sehingga perlindungan kesehatan juga dapat menjangkau mereka yang membutuhkan. Studi oleh Laksono dan Siti (2023) di 'Jurnal Ekonomi dan Kesehatan' menunjukkan bahwa inisiatif inklusi, yang melibatkan partisipasi desa dalam sosialisasi dan pendaftaran JKN, terbukti efektif dalam meningkatkan angka pendaftaran peserta di wilayah tertentu, ini adalah contoh nyata bagaimana kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan akses kesehatan yang lebih baik.

Secara keseluruhan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan langkah penting dari pemerintah Indonesia dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh rakyatnya, meskipun ada berbagai tantangan yang harus diatasi, upaya perbaikan yang dilakukan menunjukkan adanya harapan untuk masa depan program ini, dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam JKN, diharapkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan juga akan membaik, semoga tidak ada lagi warga yang meragukan kesehatan mereka hanya karena takut akan biaya, setiap individu berhak atas akses kesehatan yang setara, dan melalui JKN, hak tersebut perlu diperjuangkan secara terus-menerus.

JKN bertujuan untuk mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan, di mana setiap setiap warga negara, tanpa memandang status ekonomi, seharusnya mendapatkan taraf kesehatan yang layak, dengan dukungan yang tepat dan kerjasama antara berbagai pihak, diharapkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sehat bukan hanya sekedar impian, melainkan bisa menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, ini adalah tanggung jawab bersama dalam menjaga dan memelihara program ini agar dapat terus memberikan manfaat bagi rakyat dan menjamin kesehatan di seluruh negeri, dengan kata lain, JKN lebih dari sekedar program, tapi adalah suatu komitmen untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun