kesehatan, di periode sebelum tahun 2009 sebelum berdirinya RSUD, Puskesmas Dabo sebagai fasilitas kesehatan dasar di kawasan tersebut seringkali tidak mampu menangani kasus-kasus kesehatan yang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut, seperti operasi sesar bagi ibu hamil.
Pertumbuhan populasi di Dabo membawa konsekuensi yang kompleks dalam aspekKondisi geografis Dabo juga mengakibatkan aksesibilitas yang terbatas, karena  terletak jauh dari rumah sakit rujukan terdekat yaitu di Kota  Tanjung Pinang. Perjalanan yang memakan waktu hingga empat jam melalui transportasi laut, dengan frekuensi keberangkatan hanya sekali sehari, menjadi kendala besar, jika ada pasien yang memerlukan tindakan operasi darurat pada sore atau malam hari, mereka harus menyewa kendaraan laut dengan biaya yang tinggi, sehingga mempersulit akses terhadap perawatan yang tepat waktu.
Menanggapi tantangan dan kebutuhan mendesak masyarakat akan layanan kesehatan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan melakukan analisis menyeluruh. Hasil analisis ini mengungkapkan bahwa diperlukan pembangunan fasilitas kesehatan tingkat lanjut untuk melayani masyarakat secara lebih efektif, hal ini membuktikan bahwa kesehatan adalah isu yang harus ditangani secara serius, tidak hanya untuk memenuhi angka statistik, tetapi demi kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Pemerintah juga menyadari bahwa kesehatan tidak hanya terdiri dari akses terhadap pelayanan medis, oleh karena itu, peningkatan fasilitas kesehatan harus disertai dengan penguatan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas layanan.
Sebagai langkah konkret menuju peningkatan layanan kesehatan, Pemerintah Daerah memutuskan untuk meningkatkan status Puskesmas Dabo menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). dr. Yan Cahyadi Anas, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Puskesmas Dabo, ditunjuk untuk memimpin Tim pembentukan RSUD Dabo.
Tim yang ditunjuk memiliki berbagai tugas strategis yaitu
Menyiapkan dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk proses peningkatan status dari Puskesmas menjadi RSUD melibatkan penelitian mendalam dan pengumpulan informasi yang relevan dengan regulasi pemerintah.
Mempersiapkan sumber daya manusia agar memenuhi syarat ketenagaan rumah sakit, meliputi pelatihan bagi perawat dan bidan agar siap siap baik dalam bidang keterampilan medis maupun pelayanan pasien.
Mengantisipasi dampak perubahan dengan  merencanakan langkah-langkah untuk mitigasi risiko yang mungkin terjadi.
Tim mulai bekerja dengan melakukan sejumlah langkah strategis diawali dengan  melakukan asesmen terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan untuk RSUD, serta memastikan bahwa semua standar kesehatan dan keselamatan dipenuhi.
Tim juga melakukan berbagai rapat persiapan untuk asesmen sarana dan prasarana yang kurang, mengusulkan pembentukan Puskesmas Pengganti untuk menjaga kontinuitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat Dabo karena Gedung Puskesmas Dabo  akan digunakan sebagai gedung RSUD Dabo, sehingga perlu dibangun gedung baru untuk operasional Puskesmas pengganti  yang  memenuhi seluruh standar operasional yang ditetapkan.