Mohon tunggu...
yana yuhana
yana yuhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya mahasiswa PJJ di UIN SIBER Syekh Nurjati Cirebon

sosok pendiam dengan mata yang selalu berbinar penuh imajinasi. Jemarinya lincah menari di atas keyboard, merangkai kata demi kata menjadi untaian kalimat yang puitis dan penuh makna. Dunianya adalah dunia kata-kata. Di setiap sudut kamarnya, buku-buku berjajar rapi, menjadi saksi bisu dari kecintaannya terhadap literasi. Yana tak hanya suka menulis, ia hidup untuk menulis. Baginya, menulis adalah bernapas, mencurahkan isi kepala dan hatinya ke dalam bentuk yang paling ia cintai. Setiap goresan penanya adalah cerminan jiwanya, sebuah jendela yang terbuka lebar bagi siapapun yang ingin menyelami kedalaman pikiran dan perasaannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kecerdasan Buatan dalam Proses Pendidikan Islam

23 Oktober 2024   00:25 Diperbarui: 23 Oktober 2024   00:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam mengalami transformasi signifikan seiring dengan perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). Dalam dunia yang semakin digital, AI telah menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan personalisasi dalam proses pendidikan. Penggunaan AI dalam pendidikan Islam tidak hanya membantu memperluas akses pembelajaran, tetapi juga memungkinkan kurikulum yang lebih adaptif sesuai dengan kebutuhan individu. Namun, meskipun memiliki berbagai manfaat potensial, adopsi AI dalam pendidikan Islam juga menimbulkan berbagai tantangan, terutama dalam hal etika, privasi, dan potensi pergeseran peran guru.

Studi yang dilakukan oleh Yana Yuhana, dari Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, mengkaji secara sistematis dampak penggunaan AI dalam pendidikan Islam. Penelitian ini menyaring artikel dari berbagai jurnal akademik dan konferensi internasional yang diterbitkan antara 2010 hingga 2023, untuk mengidentifikasi dampak positif dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi AI. Penelitian ini berfokus pada bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran, mempersonalisasi konten pendidikan, meningkatkan keterlibatan siswa, serta memberikan penilaian yang lebih akurat dan berbasis data.

Manfaat Penggunaan AI dalam Pendidikan Islam

AI memiliki peran penting dalam merevolusi pendidikan Islam melalui berbagai inovasi. Pertama, AI mampu memfasilitasi personalized learning atau pembelajaran yang dipersonalisasi. Setiap siswa dapat menerima materi yang disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar mereka, yang memungkinkan peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan. AI juga memungkinkan pengembangan platform e-learning yang dapat diakses dari berbagai lokasi, khususnya untuk siswa di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan akses terhadap lembaga pendidikan formal. Ini menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan inklusi pendidikan.

Selain itu, AI dapat mendukung guru dalam mengelola kurikulum secara lebih efektif dan memantau kemajuan siswa secara lebih akurat. Sistem AI dapat menganalisis data siswa dan memberikan umpan balik real-time, sehingga guru dapat lebih fokus pada pembelajaran yang membutuhkan interaksi langsung. Penilaian otomatis oleh AI juga dapat mengurangi beban administratif guru dan meningkatkan efisiensi evaluasi pembelajaran.

Tantangan dalam Implementasi AI pada Pendidikan Islam

Di balik manfaat tersebut, terdapat beberapa tantangan signifikan dalam penerapan AI, terutama terkait dengan aspek etika dan privasi. Pengumpulan data siswa oleh sistem AI menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi data pribadi. Dalam pendidikan Islam, yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, isu ini menjadi sangat sensitif. Adanya risiko bahwa data siswa dapat disalahgunakan atau rentan terhadap kebocoran harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan sistem AI.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan peran guru dalam pendidikan. Meskipun AI mampu menyediakan berbagai alat bantu untuk mendukung pembelajaran, peran guru sebagai pendidik dan pembimbing moral tidak dapat digantikan oleh teknologi. Pendidikan Islam menekankan pentingnya interaksi manusia, nilai-nilai spiritual, dan pembelajaran moral, yang semuanya membutuhkan kehadiran dan bimbingan langsung dari guru.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Studi ini menegaskan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pendidikan. Namun, agar dampak positif AI dapat dimaksimalkan dan risiko negatifnya diminimalisir, diperlukan pengembangan strategi yang tepat. Implementasi AI harus diiringi dengan regulasi ketat terkait privasi dan keamanan data, serta penegasan bahwa peran guru tetap esensial dalam proses pembelajaran.

Lebih lanjut, perlu adanya pelatihan bagi para pendidik dalam memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti. Dengan demikian, AI dapat menjadi sarana yang memperkaya pengalaman belajar tanpa menghilangkan esensi nilai-nilai pendidikan Islam yang berpusat pada interaksi manusia dan pengembangan karakter. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk terus memantau dampak jangka panjang penggunaan AI dalam pendidikan Islam, guna memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan manfaat maksimal tanpa mengesampingkan aspek-aspek kritis yang ada.

DOI: https://doi.org/10.69698/jis.v3i1.149

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun