Informasi yang jelas dan komprehensif merupakan suatu keharusan bagi pemimpin agar bisa menjalankan fungsinya. Oleh karena itu pemimpin juga harus mempelajari latar belakang suatu masalah, prosedur-prosedur pekerjaan yang harus dilakukan dan juga mengetahui seluk beluk orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
 3. Advocacy – dukungan dan dorongan
Hal ini penting karena untuk membantu pemimpin dalam banyak hal, salah satunya yaitu  dalam hal pengambilan keputusan. Dukungan , tambahan ide baru, serta saran-saran dari bawahan juga sangat penting dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
  4. Conflict solving – memecahkan masalah
Jika terjadi suatu konflik atau masalah pada kelompok atau organisasi yang ia pimpin , maka pemimpin harus bisa menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mufakat.
 5. Decision making – pengambilan keputusan
Mengambil keputusan merupakan suatu perkara yang tidak mudah bagi seorang pemimpin. Mempertimbangkan untung-rugi atas putusannya, keputusan yang netral dan tidak memihak , memikirkan tentang efek atau dampak dikemudian hari atas putusan yang diambil, dan lain-lainnya merupakan beberapa contoh dari beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dengan matang dan bijaksana sebelum memutuskan sesuatu. Tidak lupa juga, seorang pemimpin harus bisa mempertanggungjawabkan apapun keputusan yang telah diambilnya.
  6. Critique – kritik.
Kritik yang ada disini tidak sama dengan mengkritik (critism) yang menilai baik buruknya sesuatu. Namun yang dipentingkan disini yaitu kritik dalam artian untuk menilai, mengevaluasi sesuatu, sehingga jika masih ada kekurangan dapat diperbaiki dan jika sudah bagus dapat ditingkatkan demi tercapainya target dari kelompok atau organisasi tersebut.
MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN SUKSES
Seseorang dikatakan sebagai pemimpin sukses bukanlah dari banyaknya jumlah bawahannya, melainkan pemimpin sukses adalah seorang pemimpin yang memiliki bawahan yang tak memandangnya sebagai orang yang ditakuti melainkan memandangnya sebagi orang yang disegani. Pemimpin seperti ini mampu menggerakkan bawahannya tanpa menggunakan pemaksaan dan bawahannya pun dengan penuh kerelaan sert ketulusan dalam menjalankan perintah dari pimpinan dengan sebaik- baiknya  (Tim Bisnis Indeks , 2012)
 Sama halnya seperti seorang guru yang merasa sukses jika anak didiknya lebih pintar darinya, maka kesuksesan seorang pemimpin juga demikian, yaitu merupakan  kesuksesan seseorang yang berhasil menjadikan bawahannya lebih pintar dari dirinya dan mampu mengerjakan jauh lebih baik dari si pemimpin. Namun si bawahan tidak memiliki impian untuk mengkudeta pemimpinnya, meskipun ia lebih pintar dibanding bosnya (Tim Bisnis Indeks , 2012) 6.