Singkat cerita saya yang dalam keadaan berontak,kecewa memilih untuk jalan kemana tanpa arah,pokoknya yang ada dalam otak itu saya gak pengen menerima kenyataan saat itu berpikiran bahwa saya tidak ingin ada dirumah dan mulailah saya dari satu rumah kerumah saudara yang lain hanya untuk sekedar melepaskan diri dari perasaan kecewatapi mau dikata apa ternyata itu tidak banyak membantu saya untuk bisa menerima keadaan. Pada suatu ketika kakak saya yang sulung pulang ke rumah(saat itu Kaka saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota propinsi karena kami tinggal di desa yg jauh dari propinsi,beda pulau ya) untuk menikah sama pasangannya maka muncul keinginan saya untuk merantau dan ikut Kaka saya kalau pulang ke kota,stelah smuanya selesai Kaka saya sudah menikah maka dengn terpaksa Papa(alam)yang saat itu tidak bisa berbuat apa-apa terpaksa mengijinkan saya untuk berangkat bersama kakak yang kebetulan saat itu belum diwisuda dan akhirnya sampailah saya di kota propinsi dengan smua ketidaktahuan saya tentang apapun,yang ada dalam pikiran saya harus mandiri dan walaupun saat itu saya juga bingung mau berbuat apa...............
27-06-2020
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H