Mohon tunggu...
Yana Karyana
Yana Karyana Mohon Tunggu... Dosen - Aktivis Sosial tinggal di Kota Tangerang

Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama [Pergunu], Ketua MWC NU Jati Uwung/Cibodas, Wakil Sekretaris PCNU Kota Tangerang/Milanisti

Selanjutnya

Tutup

Bola

Putus Pas Lagi Sayang-sayangnya, Mampukah Patrick Kluivert Melebihi Prestasi Shin Tae Yong

11 Januari 2025   22:38 Diperbarui: 11 Januari 2025   23:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat pada pukul 18.35 WIB, Patrick Kluivert (PK) mendarat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah menempuh perjalanan udara selama 20 Jam dari Belanda. Kedatangan Kluivert disambut meriah para suporter sepakbola Indonesia yang selalu setia mendukung Tim Nasional (Timnas) Indonesia, terlepas dari polemik pro kontra terhadap keputusan pengangkatannya oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang disampaikan secara langsung oleh ketua umum PSSI, Erik Thohir, tepat pada tanggal 6 Januari 2025 di Gedung PSSI. PSSI menyebut, Kluivert selaku juru taktik asal Belanda dikontrak selama dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak. Pasca penunjukan Kluivert, kontan menyisakan pro dan kontra di lini masa Media sosial dari para suporter timnas Indonesia yang menyayangkan keputusan PSSI memecat Shin Tae Yong (STY), ada yang memahami keputusan PSSI, ada juga yang menghujat keputusan tersebut sampai memunculkan perbincangan ada mafia sepakbola yang mengatur skenario menghancurkan langkah perjudian PSSI mengganti Shin Tae Yong yang telah mengangkat persepakbolaan Indonesia. Mengapa ini terjadi?

Rajutan Romantisme Shin Tae Yong dalam perjalanan sepakbola Indonesia

Shin Tae Yong, Pelatih Asal Korea Selatan, memimpin Timnas Indonesia sejak Desember 2019, menggantikan posisi Simon McMenemy. Pengangkatan Shin Tae Yong yaitu pada masa kepemimpinan PSSI dibawah kepemimpinan Mochammad Iriawan alias Iwan Bule. Kehadiran pelatih asal Korea Selatan ini datang dengan rekam jejak yang mengesankan. Dengan pendekatan disiplin tinggi dan filosofi permainan modern, STY langsung mengimplementasikan reformasi di tubuh Timnas Indonesia, baik dari sisi teknis maupun mental pemain. Pada masa itu Salah satu fokus utama STY adalah melakukan regenerasi dalam tim dengan memprioritaskan pemain-pemain muda berbakat. Ini terbukti dengan semakin kuatnya Garuda melalui kehadiran penggawa-penggawa keturunan yang berkarier di Eropa. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi kualitas permainan tim. Di bawah asuhan STY, Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai ajang. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah membawa tim senior lolos ke Piala Asia 2023, untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir. Timnas U-23 Indonesia yang dipimpin STY sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Korea Selatan, menghentikan rekor panjang mereka di Olimpiade. STY juga berhasil membawa Timnas Indonesia menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sebuah prestasi yang mengubah wajah sepak bola Indonesia. Di putaran ketiga, Indonesia mencatat kemenangan bersejarah 2-0 atas Arab Saudi, yang memperkuat posisi mereka di klasemen grup. Saat ini, Timnas Indonesia berada di urutan ketiga Grup C dengan 6 poin, membuka peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027 secara otomatis. Meskipun belum berhasil membawa pulang trofi, permainan yang diperlihatkan skuat Garuda dinilai jauh lebih matang dan berkarakter dibandingkan sebelumnya.

Dengan deretan prestasi STY yang mampu mengangkat persepakbolaan Indonesia ke level yang lebih baik dari sebelumnya, namun diputuskan kontraknya oleh PSSI? Senyatanya, kontrak STY masih panjang hingga 2027. Namun, kerja sama ini berakhir lebih dini karena pelatih asal Korea Selatan ini dianggap tidak mampu mengangkat timnas, terutama di ajang Piala AFF serta sempat dikaitkan dengan isu keretakan komunikasi dengan pemain keturunan, benarkah?

Selang beberapa jam setelah PSSI mengumumkan pemecatan STY, justru sejumlah pemain keturunan justru mengunggah pesan perpisahan romantis kepada STY. Mereka berterima kasih dan ada yang memberikan dukungan kepada pelatih asal Korea Selatan itu. Sebuah pertanda bahwa STY sangat berkesan di mata para penggawa timnas Indonesia serta selalu di hati penggemar timnas dan masyarakat pecinta sepakbola Indonesia yang telah mengakui prestasi STY mengangkat gairah persepakbolaan Indonesia. Siapa yang tidak mengenal STY, hampir semua tahu. 

Putus pas sayang-sayangnya

Begitu berkesannya STY dimata penggemar sepakbola Indonesia, jatuh hati dan kecintaan masyarakat pecinta sepakbola Indonesia telah membuncah, kata bucin, ialah kata yang tepat ketika penggemar sepakbola Indonesia sedang memadu cinta yang mendalam karena STY mampu menyuguhkan hidangan cinta yang teramat mendalam karena mampu mengangkat gairah cinta penggemar sepakbola Indonesia yang telah lama dinantikan. Namun apa daya, cinta itu diputus ketika penggemar sepakbola Indonesia sedang memadu kasih, rasa kecewa, putus asa dan sakit hati mendalam menyelimuti. Bak remaja yang sedang memadu kasih, situasi cinta berubah menjadi hari patah hati, STY di pecat PSSI. Apa pun itu, keputusan PSSI sudah menjadi kenyataan, STY digantikan Patrick Kluivert, namun terlepas dari itu, penggemar Sepakbola Timnas Indonesia, STY merupakan "Mantan Terindah" dan takkan terlupakan.

Kluivert menjadi "Pelakor" atau melebihi "Mantan Terindah"

Namun demikian, apa pun keputusan PSSI satu sisi kita harus diterima, jika memang keputusan mengganti STY  memberikan dampak positif terhadap perkembangan persepakbolaan Indonesia, maka kita harus mendukung dan memberikan kesempatan Kluivert untuk menunjukkan kemampuannya mengolah strategi untuk mengangkat prestasi Indonesia dan menembus Piala Dunia 2026.

Siapa yang tak mengenal Patrick Kluivert, sang legenda sepakbola Belanda yang tengah malang melintang di klub papan atas dunia, Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona hingga PSG, tak perlu diragukan dengan CV yang mentereng atas kemampuan dan nama besar Kluivert tersebut. Namun, itu hanya selaku pemain, namun tidak dengan posisi pelatih. Kluivert tidak memiliki CV mentereng bahkan belum memiliki prestasi sebagai pelatih, ini yang menjadi keraguan penggemar sepakbola Indonesia. Beda halnya dengan STY yang telah menunjukkan kemampuannya di dunia sepakbola, terlebih namanya terangkat berkat pasukan STY, kala menukangi Timnas Korea Selatan menumbangkan Tim Panser Jerman 2-0 pada perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia.

Sekali lagi, keputusan PSSI sudah terjadi dan Patrick Kluivert telah diputuskan menjadi pelatih Timnas Indonesia yang disokong oleh asisten Pelatihnya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Berikan kesempatan Kluivert dan tim kepelatihannya untuk mengangkat prestasi Timnas Indonesia dengan target lolos pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mampukah Kluivert membuat kisah yang lebih baik dari "mantan terindah" STY, atau sebaliknya, Kluivert hanya menjadi "pelakor" yang merebut cinta penggemar sepakbola Indonesia dari STY. Kita tunggu saja perjalanan cinta terbaru Kluivert dengan Penggemar sepakbola Indonesia ini, berujung bahagia atau malah duka nestapa dengan lemparan hujatan para netizen sadis Indonesia. Salam hangat dari penggemar Timnas Garuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun