SRAGEN- KKN atau kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib yang harus dijalani oleh mahasiswa jenjang Strata-1. Jika biasanya KKN dilaksanakan dengan terjun langsung ke daerah-daerah tertentu secara berkelompok, hal yang berbeda justru dilakukan oleh kampus Universitas Sebelas Maret.Â
Perguruan tinggi yang terletak di kota Solo ini menugaskan mahasiswanya untuk menjalankan kegiatan KKN dengan metode online dari tempat tinggal masing-masing secara individual akibat adanya pandemi covid-19. Universitas Sebelas Maret (UNS) menamai kegiatan ini dengan istilah KKN Covid-19.
Yana Istiqomah (20), salah satu mahasiswi di UNS di bawah bimbingan Dr. Ir. Yudi Rinanto, M.P yang mengikuti KKN Covid-19 memanfaatkan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada warga di sekitar tempat tinggalnya, yaitu Dusun Tegalsari RT 12, kelurahan Ketro, kecamatan Tanon, Sragen.Â
Meskipun dilakukan secara online, Yana tidak kehabisan akal untuk membantu pihak kampus merealisasikan tujuan  terselenggaranya KKN Covid-19 ini, yaitu membantu menekan penyebaran virus corona yang tengah merebak sejak beberapa bulan terakhir. Fokus program kerja yang dilakukan Yana adalah peningkatan pemahaman masyarakat mengenai langkah pencegahan penyebaran covid-19. Salah satu program kerjanya adalah pengadaan kegiatan bimbingan kelompok bagi pelajar secara daring.
"Karena KKN nya dilakukan secara online, saya memilih mengadakan kegiatan bimbingan kelompok secara daring yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi-informasi penting terkait langkah pencegahan penyebaran virus corona," ujar Yana.
"Jadi teknisnya beberapa pelajar SMA/SMK dikumpulkan dalam grup whatsapp kemudian saya membagikan informasi tertentu terkait pandemi dan membuka sesi diskusi bersama. Kegiatan dilakukan sekali dalam seminggu dengan topik bahasan yang berbeda-beda" tambahnya.
Mahasiswi jurusan Bimbingan dan Konseling tersebut mengatakan ia memilih kegiatan ini karena sesuai dengan bidang jurusannya di kampus. Ia memilih para pelajar SMA/SMK sebagai sasarannya karena ia menganggap pelajar di usia ini memiliki kesadaran, pemahaman, dan pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi pandemi covid-19 dibandingkan masyarakat awam. Menurutnya, masyarakat desa pada umumnya lebih mudah percaya terhadap apa yang dikatakan oleh pelajar-pelajar seperti mereka daripada pemberitaan-pemberitaan di berbagai media.
"Dari dosen pendamping lapangan sendiri kan tidak menganjurkan untuk mengunjungi warga dari rumah ke rumah, jadi saya berharap melalui kegiatan ini para pelajar tadi bisa menyalurkan informasi yang saya berikan kepada tetangga sekitar rumah mereka. Kebetulan di setiap blok satu RT itu selalu ada pelajar usia SMA/SMK. Orang desa kan biasanya kurang percaya kalo cuma lihat pemberitaan di TV, tetapi kalau lewat pelajar seperti kita, diomongin secara langsung pasti semuanya langsung patuh" tandasnya.
Selain kegiatan bimbingan kelompok online, mahasiswi yang hobi membaca komik ini juga mengadakan program kerja lainnya seperti penyediaan sabun dan tempat cuci tangan, pembagian masker, serta sosialisasi terkait covid-19 melalui media sosial facebook. Akun media sosial facebook dengan username Informasi Seputar Covid-19 yang ia kelola meghadirkan berbagai tips dan informasi menarik terkait pandemi covid-19 yang disajikan dalam bentuk video maupun poster. Yana berharap, melalui media sosial ini ia dapat menjangkau lebih banyak orang untuk menumbuhkan kesadaran dan pamahaman tentang pencegahan penyebaran virus corona.
Untuk kritik dan saran:
Email: yanaistiqomah@student.uns.ac.id
Facebook: Informasi Seputar Covid-19Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H