Mohon tunggu...
Yana Hanim
Yana Hanim Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu rumah tangga dengan sepasang anak. Perjalanan hidup membawa kami ke Selandia Baru, Turki, Suriah dan kini Yordania. Kontributor buku "Jodoh dari Negeri Seberang: Catatan Cinta Pernikahan Beda Bangsa" dan "Kami Tidak Lupa Indonesia"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Sabar dari Nabi Ayyub A.S. (Sanliurfa kota para Nabi bag. 2)

14 Juli 2011   15:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:40 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih tentang cerita perjalanan kami di kota Sanliurfa.

1310654631586842945
1310654631586842945
Walau panas terik sekitar 40 derajat Celcius, tak mengurangi semangat kami untuk berziarah ke tempat bersejarah Nabi Ayyub A.S. Bersama keluarga teman yang datang dari kota lain untuk menemani perjalanan kali ini, kami menuju tempat beliau di daerah yang bernama Eyyub Peygamber (Nabi Ayyub A.S. dalam bahasa Turki), tak jauh dari pusat kota Urfa (kurang lebih 20 menit). Begitu mobil kami berhenti di tempat parkir, anak-anak setempat langsung mengerubungi kami, merayu meminta kami membeli kalung souvenir yang mereka jual. Kalung tersebut terbuat dari tali hitam dan kulit imitasi hitam berbentuk segitiga. Seperti jimat, tapi apa artinya saya pun tidak tahu, kami membelinya hanya sekedar untuk menyenangkan hati anak-anak tersebut :-). Tampak pula orang-orang sibuk menaikkan bergalon-galon air dari Eyyub Peygamber ini ke mobil-mobil yang berbaris di tempat parkir.

1310654156330816906
1310654156330816906
Apa yang istimewa dari tempat ini? dan apa cerita dibalik galon-galon air tersebut? Alkisah, Nabi Ayyub A.S. (Prophet Jop) adalah satu seorang keturunan dari Nabi Ibrahim A.S. dan keponakan dari Nabi Yakub A.S. Dia dikirim untuk mereformasi orang-orang yang tinggal di padang pasir yang terletak di sudut timur laut Palestina. Ketika Ayyub dipilih menjadi Nabi, ia mulai mengajar orang tentang Allah dan agama-Nya. Beliau menyarankan orang-orang untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat. Seperti biasa, sebagaimana dengan para nabi lainnya, pada awalnya sangat sedikit orang yang percaya kepadanya namun secara bertahap jumlah pengikutnya mulai meningkat. Nabi Ayyub A.S adalah seorang yang kaya raya dan sejahtera dengan iman yang sangat teguh kepada Allah. beliau memiliki peternakan yang luas, kekayaan yang berlimpah, ternak yang banyak dan harta berharga, tetapi hal tersebut tidak membuatnya sombong. Kekayaannya merupakan media baginya untuk mencari karunia Allah SWT. Allah SWT menguji kesabaran Nabi Ayyub A.S. Nabi Ayyub A.S  adalah sosok yang penuh dengan kerendahan hati dan keimanan kepada Allah. Beliau sangatlah sabar, dan setia. Suatu ketika setan mendengar sekelompok malaikat membahas bahwa Nabi Ayyub A.S. adalah orang terbaik di zamannya, maka berdeguplah jantung si Iblis penuh dengan kecemburuan dan kemarahan. Dibuatlah rencana untuk menggoda Nabi Ayyub A.S. supaya menjauh dari kebaikan dan jatuh ke dalam kekafiran dan korupsi. Setan berusaha untuk mengalihkan perhatian Nabi Ayyub A.S. dari doa-doanya, tetapi Nabi Ayyub A.S. tetap tabah dan berdoa dengan penuh komitmen dan konsentrasi. Hal ini menyebabkan kemarahan Setan semakin tumbuh dan ia mengeluh kepada Allah dengan mengatakan bahwa Nabi Ayyub A.S. adalah hamba yang diperlakukan secara istimewa karena Allah memberkatinya dengan kekayaan dan harta benda. Allah mengijinkan Setan untuk menghancurkan harta Nabi Ayyub A.S. Suatu hari peternakannya yang besar diserang oleh perampok. Mereka membunuh banyak hamba sahayanya dan membawa pergi paksa semua ternaknya. Nabi Ayyub A.S. tidak menyesali kehilangan ini dan tetap bersyukur kepada Allah. Beliau mengakui bahwa Allah mampu memberikan atau mengambil kekayaan dan harta benda sebagaimana Dia inginkan. Setan menjadi lebih frustrasi dan kembali kepada Allah mengatakan bahwa Ayyub hanya menyembunyikan kekecewaannya karena beliau memiliki keluarga besar yang bahagia. Setelah beberapa waktu kemudian, atap rumahnya runtuh dan banyak anggota keluarganya meninggal. Nabi Ayyub A.S sangat terkejut tapi beliau tetap memegang teguh imannya kepada Allah. Beliau tidak meneteskan air mata atau menghela napas yang berisi keluhan. Beliau bersujud kepada Yang Mahakuasa. Beliau mengatakan bahwa harta dan anak-anak adalah hadiah dari Allah. Jika Ia telah mengambil hal-Nya, tidak ada gunanya meratapi kehilangan mereka. Sekali lagi, Nabi Ayyub A.S. berpaling kepada Allah untuk mencari kenyamanan dan menerima tes yang paling berat ini tanpa keluhan. Setan kemudian menyamar dan mendekati Nabi Ayyub A.S. dalam bentuk seorang pria tua. Orang tua ini menunjukkan rasa simpatinya kepada Nabi Ayyub A.S. dan menyarankan bahwa Allah tidak memberikan imbalan apa-apa bagi pengabdian dan doa-doanya, tetapi Nabi Ayyub A.S. menjawab bahwa Allah "kadang-kadang memberi dan kadang-kadang membutuhkan" ,dan bahwa dia sangat senang dengan Pencipta-Nya. Setan pun diam tetapi kemarahannya semakin membara. Dia kembali kepada Allah dan berkata bahwa karena Nabi Ayyub A.S. dalam kondisi baik dan sehat oleh karenanya dia masih mempunyai harapan untuk mendapatkan kembali kekayaannya  dan memiliki lebih banyak anak. Setan meminta izin untuk menghancurkan kesehatan Nabi Ayyub A.S. Allah mengabulkan permintaan Iblis yang ketiga tetapi dengan syarat bahwa Setan tidak boleh mempengaruhi jiwa, hati dan intelektualitas Nabi Ayyub A.S. Setelah beberapa tahun kemudian, Nabi Ayyub A.S. menderita penyakit kulit. Bagian tubuhnya ditutupi dengan luka yang menjijikkan. Wajah dan tangannya dipenuhi oleh borok yang berisi cacing. Diriwayatkan bahwa ia memungut orang-cacing yang jatuh dari lukanya dan memuji Allah yang telah menciptakan mereka. Teman-temannya (yang ternyata adalah teman-teman 'palsu') kemudian mengaitkan bencana-bencana tersebut dengan dosa-dosa Nabi Ayyub A.S. Mereka mengejek dan memandang rendah kepadanya. Semua orang meninggalkan dan mengasingkannya kecuali istrinya yang setia, Rahima. Dia mengurus Nabi Ayyub A.S. dan menghujaninya dengan penuh kasih sayang meskipun mereka telah menjadi miskin dan dia harus bekerja sebagai pelayan untuk menyediakan mereka sedikit makanan setiap hari. Sepanjang penderitaannya, Nabi Ayyub A.S. tetap setia kepada Allah. Bibir dan lidahnya tetap basah dengan mengingat Allah dan ia tidak pernah putus asa atau mengeluh. Dia terus berterima kasih kepada Allah bahkan untuk bencana besar yang telah menimpanya. Setan sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk menarik perhatian Nabi Ayyub A.S. dari pengabdiannya kepada Allah sehingga ia memutuskan untuk menggoda istri Nabi Ayyub. Dia datang padanya dalam bentuk seorang pria dan mengingatkannya pada hari-hari tua dan betapa mudahnya hidup mereka dulu. Meledaklah tangis istri Nabi Ayyub dan menantang beliau, "pintalah kepada Tuhanmu untuk menghilangkan penderitaan ini dari kita". Nabi Ayyub A.S. sangat terpukul dan mengingatkan istrinya bahwa Allah telah memberkati mereka dengan kekayaan, anak-anak dan kesehatan selama 80 tahun, dan bahwa penderitaan ini telah terjadi atas mereka dalam rentang waktu yang relatif singkat. Dia menyatakan bahwa dia malu untuk memanggil Allah untuk menghilangkan kesulitan ini, dan memperingatkan istrinya dengan mengatakan bahwa jika ia pernah mendapatkan kesehatannya kembali dia akan memukulinya sebanyak 100 kali. Hati istri Nabi Ayyub pun hancur, ia berbalik pergi dan mencari perlindungan di tempat lain. Nabi Ayyub A.S. merasa tak berdaya, dia memohon kepada Allah bukan untuk mengeluh, tetapi untuk meminta belas kasihan sebagaimana tercantum dalam Surat Al Anbiyaa:
83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Allah SWT kemudian menerima doanya. Al Qur'an Surat Al Anbiyaa menegaskan:

84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.

Nabi Ayyub A.S. Disembuhkan dan dikembalikan kemakmurannya Allah SWT kemudian berpaling kepadanya dengan penuh kasih.

Shaad. 41. Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan". 42. (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum". 43. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.

Beliau diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ke permukaan tanah. Beliau mematuhi perintah dan menyemburlah air. Beliau kemudian mandi dengan air tersebut dan mendapatkan kesembuhan dari penyakit kulit yang dideritanya. Nabi Ayyub A.S. berlutut dan berdoa mengekspresikan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT. Beliau tidak pernah lupa nikmat, kasih dan cintaNya. Istri Nabi Ayyub tidak tahan berpisah dari suami tercinta untuk yang sangat lama sehingga dia kembali untuk memohon maafnya. Dan diapun takjub ketika melihat kesembuhan suaminya. Dia berteriak mengucapkan terima kasih kepada Nya, dan melihat kedatangannya Nabi Ayyub A.S. pun menjadi cemas. Dia telah mengambil sumpah untuk memukul istrinya namun ia tidak punya keinginan untuk menyakiti hatinya karena ia sangat mencintainya. Allah ingin meringankan beban hamba setiaNya, sehingga Ia menasihatinya:

Shaad: 44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta'at (kepada Tuhan-nya)

Setelah itu beliau dikembalikan kedalam kondisi kemakmuran. Kesehatannya dipulihkan, keluarganya dikembalikan kepadanya dan jumlahnya dilipatgandakan, dan beliau pun sekali lagi menjadi orang kaya. Hadist Bukhari:

Abu Huraira (RA) meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menceritakan: "Ketika Ayyub mandi dalam keadaan telanjang, segerombolan belalang terbuat dari emas jatuh pada dirinya, dan dia mulai mengumpulkan mereka dengan jubahnya. Tuhannya memanggilnya: "Hai Ayyub! Apakah saya tidak membuat mu terlalu kaya dengan membuatmu membutuhkan apa yang kamu lihat? Dia menjawab: "Ya Tuhanku! tapi aku tidak dapat menghindari berkatMu "

EYYUB PEYGAMBER di masa kini

13106547741351894658
13106547741351894658
13106549831643828050
13106549831643828050
13106555481375986270
13106555481375986270
13106556181808856869
13106556181808856869
13106556622092331798
13106556622092331798
Gua tempat Nabi Ayyub A.S. diasingkan dan menderita penyakit, dan juga sumur tempat  ia membasuh dirinya dengan air yang diberkati, saat ini terbuka untuk pengunjung di kabupaten Eyyub Peygamber di Urfa. Tempat ini bernama "Hazreti Eyyup Peygamber Sabir Makami" atau Monument Kesabaran Nabi Ayyub. Diyakini bahwa Nabi Ayyub A.S. telah menderita di dalam gua ini selama 7 tahun.

13106557741289706641
13106557741289706641
1310655910998074181
1310655910998074181
1310656083419225038
1310656083419225038
13106562571196929940
13106562571196929940
Pada 460 M, setelah ditemukan oleh Uskup Nona bahwa air dari sumur tersebut dapat menyembuhkan pasien kusta (lepra), orang-orang yang menderita penyakit ini dicuci dengan air dari sumur ini untuk kesembuhan mereka. Sampai saat ini air yang mengalir dari sumur tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

1310656351453393784
1310656351453393784
13106563821513513262
13106563821513513262
1310656444347219399
1310656444347219399
Sementara makam Nabi Ayyub A.S. terletak di Desa Eyyub Peygamber sekitar 20 kilometer dari Urfa. Di desa yang terletak di kabupaten ViranÅŸehir ini terdapat makam Nabi Ayyub, makam istrinya Rahime dan juga merupakan lokasi dimana Nabi Ilyas meninggal.
1310656670755989172
1310656670755989172
1310656787139980484
1310656787139980484
13106568111043597495
13106568111043597495
131065683618985730
131065683618985730
1310656931454136253
1310656931454136253
13106569481030967555
13106569481030967555
1310656968634366479
1310656968634366479
HIKMAH: Nabi Ayyub A.S. adalah salah satu Nabi yang sangat penting dan patut dikenang sebagai teladan. Kisah Nabi Ayyub A.S. berbeda dari pada kisah nabi-nabi lain. Melalui kisahnya, kita dapat melihat perjuangan umat manusia pada tingkat yang lebih pribadi. Allah tidak memberitahu kita tentang metode Nabi Ayyub A.S. berkhotbah atau bagaimana orang bereaksi terhadap peringatannya. Allah tidak memberitahu kita tentang nasib orang-orang pada masa Nabi Ayyub A.S. Sebaliknya, Dia memberitahu kita tentang kesabaran Nabi Ayyub A.S. Contoh dari perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa barangsiapa yang tetap sabar di bawah tekanan dalam keadaan apa pun juga, tidak akan luput dari imbalan yang tinggi di kemudian hari. Allah mengatakan kepada kita bahwa kisah Nabi Ayyub A.S. adalah pengingat untuk semua orang yang menyembah Allah. Ketika seseorang benar-benar menyembah Allah dengan berserah diri sepenuhnya, maka ia perlu memiliki kesabaran. Sangat mudah untuk menyembah selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, tapi kita harus selalu konsisten. Berdoa dan shalat di malam hari membutuhkan kesabaran, puasa memerlukan kesabaran, hidup dengan kesengsaraan dan cobaan membutuhkan kesabaran. Kehidupan dunia ini adalah ujian dan dalam rangka untuk lulusdan diganjari dengan surga, kita perlu untuk mendapatkan kesabaran seperti yang dimiliki Nabi Ayyub A.S.
Al Qur'an menyatakan:
Al Baqarah 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". 157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
13106570331823861442
13106570331823861442

Turki, Juli 2011 yanahanim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun