Mohon tunggu...
Yana Alisa Putri
Yana Alisa Putri Mohon Tunggu... -

Sastra Inggris - Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud Tahun 2012

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Word Slurs, Contraction Words, dan Slang Words(Expression). Apa Bedanya?

26 Mei 2013   14:45 Diperbarui: 20 Juli 2017   15:30 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Word Slurs Pernahkah Anda mendengar kata wanna, gonna, dan gotta? Saya yakin para pembaca sudah pernah menemukan kata-kata tersebut baik di film-film dan lagu-lagu barat maupun game-game berbasis bahasa Inggris. Kata-kata tersebut merupakan beberapa contoh dari relaxed pronunciation (condensed pronunciation) atau juga dikenal dengan istilah word slurs. Word slurs adalah fenomena yang terjadi saat kita melebur beberapa suku kata dari beberapa kata yang berbeda sehingga bentuknya menjadi lebih ringkas. Penggunaannya sendiri terjadi pada percakapan sehari-hari yang bersifat santai dan non formal. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari word slurs:

  • coulda [ˈkʊɾə] berasal dari could have
  • musta [ˈmʌstə] berasal dari must have
  • shoulda [ˈʃʊɾə] berasal dari should have
  • woulda [ˈwʊɾə] berasal dari would have
  • doncha [ˈdoʊntʃə] berasal dari don’t you
  • gotcha [ˈɡɒtʃə] berasal dari got you
  • wanna [ˈwɑɾ̃ə] berasal dari want to
  • gonna [ˈɡʌnə] berasal dari goingto
  • gotta [ˈɡɑɾə] berasal dari got to
  • lemme [ˈlɛmi] berasal dari let me
  • trynna [ˈtɹaɪɾ̃ə] berasal dari trying to
  • outta [ˈaʊɾə] bersala dari out of
  • y’all [jɑl] berasal dari you all
  • ‘sup [sʌp] atau wassup [wəˈsʌp] berasal dari what is up

Contraction Nah, bagaimana dengan contraction? Contraction tidak jauh berbeda dengan word slurs, yaitu peleburan suku kata dari beberapa kata yang berbeda sehingga kata tersebut menjadi lebih pendek atau ringkas. Contraction pun dianggap sebagai turunan dari relaxed pronunciation. Lalu apa perbedaannya? Dalam bahasa Inggris, contraction dianggap termasuk dalam bahasa standar dan bersifat lebih umum. Contraction dapat dipakai dalam berbagai konteks kecuali dalam surat-surat resmi atau pada pembicaraan yang sangat formal. Lain halnya dengan word slurs yang benar-benar ditandai sebagai bahasa informal dalam standar bahasa. Selain itu, contraction mempunyai bentuk standar dalam penulisannya, sedangkan word slurs tidak. Berikut beberapa contoh contraction:

  • n’t yang merupakan bentuk contracted dari not

(e.g. do not menjadi don’t)

  • ‘s yang merupakan bentuk contracted dari is, does, dan has

(e.g. she is menjadi she’s)

  • ­ –‘re yang merupakan bentuk contracted dari are

(e.g. you are menjadi you’re)

  • –‘m yang merupakan bentuk contracted dari am

(hanya pada I am menjadi I’m)

  • –‘ve yang merupakan bentuk contracted dari have

(e.g. we have menjadi we’ve)

  • –‘d yang merupakan bentuk contracted dari had dan would

(e.g. I had atau I would menjadi I’d)

  • –‘ll yang merupakan bentuk contracted dari will

(e.g. they will menjadi they’ll)

  • o’ – yang merupakan bentuk contracted dari of

(e.g. of clock menjadi o’clock) Slang Banyak yang bertanya-tanya apakah word slurs termasuk dalam kategori bahasa slang atau tidak. Memang ada sedikit persamaan diantara keduanya, yaitu penggunaannya yang dipakai pada saat santai dan non formal. Akan tetapi, sesungguhnya word slurs danslang adalah dua term yang berbeda. Slang bukan merupakan turunan dari relaxed pronunciation karena pada umumnya bukan terbentuk dari peleburan kata-kata tertentu. Perbedaan lebih mendasar adalah dapat dilihat pada tujuannya. Slangadalah penggunaan kata atau ekspresi non formal dan tidak dianggap standar dalam bahasa atau dialek pembicaranya tetapi dianggap dapat diterima dalam peraturan sosial atau kalangan tertentu. Pada awanya slang dapat digunakan dalam komunikasi intern agar “orang luar” atau yang bukan anggota kelompok tidak mengerti. Namun demikian, banyak kita temui ekspresi slang yang kemudian penggunaanya menyebar luas dari tempat asalnya digunakan (contohnya pada kata cool yang berarti bagus atau keren). Akibatnya, ekspresi-ekspresi ini kini menjadi hilang “keeksklusifannya” karena sudah digunakan dan dimengerti oleh orang banyak. Seiring berjalannya waktu, slang pun sekarang tidak semata-mata merupakan bahasa yang menjadi identitas dari kelompok terntu. Malahan, ia dianggap sebagai ragam bahasa gaul sehari hari. Berikut beberapa contoh kata dan ekspresi slang:

  • kiss my ass (digunakan ketika menantang seseorang)
  • no hassle yang berarti: tidak apa-apa
  • bullshit yang berarti: omong kosong
  • O Gee yang berarti: Oh tuhan
  • Toasted yang berarti: sangat mabuk (sampai tak sadarkan diri)
  • Yadda Yadda Yadda yang pemakaiannya sama seperti pada Blaa blaa blaa (mengekspresikan sesuatu yang tidak perlu dijelaskan secara rinci atau sesuatu yang membosankan)
  • Wuss yang berarti: pengecut
  • I’m scared shitless yang berarti: Aku takut sekali.
  • What’s up yang berarti: apa kabar
  • He’s lost his marbles yang berarti : Dia menjadi gila.

Demikian penjelasan singkat mengenai word slurs, contraction words, dan slang expressions. Mudah-mudahan bermanfaat. Penulis: Yana Alisa Putri – Penerima Beasiswa Unggulan Kemdiknas 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun