Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kompasiana si Roket Peluncur

22 Oktober 2023   15:14 Diperbarui: 22 Oktober 2023   15:23 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah masukan saya ternyata diterima. Mayoritas peserta menulis dengan susunan sederhana dengan hanya pendahuluan/latar belakang, isi, dan penutup dengan tambahan daftar pustaka. Sementara masih ada 2-3 peserta yang menulis dengan pembagian banyak bab diserta bab kajian pustaka.

Saya kemudian diminta membimbing juara 1 putra dan juara 1 putri untuk persiapan melaju ke tingkat kabupaten. Di tingkat kabupaten LKTI putri dari Kecamatan Muntilan berhasil dapat juara 3, sementara yang putra tidak. Juara 3 putri selisihnya lima poin dari juara pertama karena ternyata peserta harus menulis biodata, sementara perihal biodata tidak ada dalam juknis.

Sang guru menginformasikan andai si juara 3 menulis biodatanya, dia bisa jadi juara 1, seperti yang dibilang para juri di tingkat kabupaten.

Skala Kabupaten

Sampai sekarang saya masih sesekali dimintai tolong para guru untuk membantu bagaimana menulis artikel untuk keperluan naik pangkat dan penyuntingan buku. Beberapa guru TK di Kabupaten Magelang yang sedang menempuh sarjana pendidikan juga minta bantuan menyusun ide untuk dituangkan dalam bentuk makalah dan skripsi.

Membantu disini bukan artinya saya jadi joki, tapi sekadar mengarahkan apa yang harus mereka tulis menyesuaikan tema yang ingin dibahas.

Apakah semua kesibukan saya itu bisa berbanding lurus dengan penghasilan yang saya dapat? Tidak. 

Untuk kelas menulis durasi 2 jam saya dibayar Rp150.000. Untuk pendampingan artikel saya tidak dibayar, wong cuma mendampingi. Kalaupun ada yang memberi uang transpor, Alhamdullilah cukup untuk beli bensin atau naik Gojek. 

Saya lebih sering naik Gojek karena praktis daripada menyetir mobil sendiri. 

Lebih dari satu dasawarsa ada di dunia tulis-menulis menulis, siapa sangka ketika bersama Kompasiana justru saya melesat. Tidak pernah terbayang karena menulis awalnya cuma hobi yang saya lakukan sejak SD.

Jadi walau skalanya cuma sebatas kabupaten, Kompasiana telah jadi roket peluncur yang mendorong saya mengangkasa untuk membantu banyak orang agar senang membaca dan menulis. 

Membaca dan menulis itu hobi yang membebaskan jiwa dari kungkungan tekanan kehidupan dunia. Dan ternyata jalan kita ada bersama Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun