Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Pelatih Memenangkan Satu Asuhan dengan Melemahkan Asuhannya yang Lain

3 September 2023   15:15 Diperbarui: 3 September 2023   15:17 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik kepentingan dan keberpihakan | Sumber: Dreamstime

Kekalahan harus diterima sebagai bagian dari kebesaran jiwa dan hati. Namun kalau kekalahan itu datang karena pelemahan dari pihak lain, kita berhak mempertanyakan bahkan menggugatnya bila punya bukti.

Berkaca pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan lomba MAPSI Kabupaten Magelang tahun ini jauh lebih baik dengan transparansi, kejujuran, dan keadilan yang diterapkan oleh panitia pelaksana dan juri kepada semua peserta. MAPSI adalah singkatan dari Mata Pelajaran PAI dan Seni Islami yang terdiri dari 14 cabang lomba, salah satu diantaranya cabang rebana atau hadroh.

Pada lomba cabang rebana peserta harus menampilkan pertunjukan rebana klasik dan rebana modern dengan waktu tampil maksimal 15 menit. Juri juga memberikan tambahan waktu 5 menit bagi tiap peserta untuk menaruh instrumen musik ke panggung dan menyetelnya ke sound system.

Penyelenggaraan yang transparan dan adil ternyata belum menjadi jalan bagi sekolah anak kami untuk menyabet juara pertama sebab sandungan itu ternyata datang dari dalam daging sendiri.

Disharmoni Intro

Saat rebana klasik selesai dan tim mulai memainkan intro rebana modern, sekilas tidak ada yang aneh dengan musik yang dimainkan. Semua terdengar oke-oke saja.

Namun bagi  yang sering mendengar musik dan lagu pasti tahu ada disharmoni pada intro yang disebabkan tepukan rebana yang tidak harmonis dengan suara keyboard. Saya yakin juri pasti paham hal ini.

Satu-satunya alat musik yang bisa dubah dan bisa membuat keseluruhan musik disharmoni adalah keyboard karena merupakan instrumen yang harus dibawa sendiri oleh sekolah peserta.

Drum sudah ada di panggung disiapkan oleh panitia untuk menghemat waktu persiapan peserta. Sedangkan biola juga sudah di-tune sedari awal sebab milik si violinis pribadi. Rebana pun tidak bisa diapa-apakan karena merupakan alat musik pukul yang tergantung dari keras-pelannya pukulan si pemain.

Pun demikian dengan saron (alat musik yang dipukul seperti gamelan) tidak bisa diapa-apakan sebab yang bisa diganti cuma kepingannya saja. Gitar bass sebenarnya bisa diubah setelannya, tapi tidak memberi efek dishamoni dramatis sebab suaranya hanya sebagai pelengkap dan tidak dominan.

Dishamoni intro terjadi akibat kejanggalan yang terjadi berdasarkan pengamatan saya langsung di depan panggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun