Slogan My Body My Choice serupa dengan "my body my authority". Selain sering digaungkan oleh kaum feminis, slogan itu sama-sama punya arti menjunjung kebebasan wanita terhadap tubuh mereka tanpa siapapun boleh mengaturnya.
Feminis berarti orang yang mendukung feminisme. Feminisme adalah paham yang meyakini bahwa semua jenis kelamin (perempuan) punya hak dan kesempatan yang sama (dengan laki-laki).
Hal dan kesempatan yang sama termasuk menghormati beragam pengalaman, identitas, pengetahuan dan kekuatan perempuan, serta perjuangan untuk memberdayakan semua perempuan guna mewujudkan hak penuh mereka.
Menurut Dr. Anjum Altaf, ekonomis dari Lahore University of Management Sciences, pada esainya yang dimuat di dawn.com,Â
awal muda munculnya slogan My Body My Choice terjadi di Eropa pada proses perubahan feodalisme ke kapitalisme di abad 17-18.
Pada masa feodalisme buruh tidak bebas karena terikat kepada tuan tanah. Untuk memutus ikatan ini, para kapitalis memperluas analogi dari kepemilikan pribadi ke tubuh manusia.Â
Ideologi My Body My Choice disebarkan kepada para buruh bahwa tubuh mereka adalah milik mereka dan bebas dari ikatan dengan tuan tanah. Namun dimasa itu buruh tetap tidak punya pilihan. My Body My Choice mereka adalah menjual tenaga ke penawar tertinggi, yang mana adalah kapitalis itu sendiri.
Di abad 20 slogan itu lantas diadopsi oleh kaum wanita untuk membebaskan tubuh mereka dari bermacam aturan.Â
Aborsi
Menurut organisasi nirlaba MSI, ide My Body My Choice mereka sebarkan guna memberi keberanian bagi perempuan untuk memutuskan apakah mereka akan memiliki anak atau tidak, yaitu dengan penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang aman jika mereka tidak ingin meneruskan kehamilan.
Kampanye yang sama juga dilakukan oleh Global Health Strategist. Fokus mereka membantu kesehatan reproduksi wanita di Afrika, termasuk memperjuangkan hak aborsi jika kesehatan fisik dan mental si ibu terganggu.
Sementara MSI Reproduction Choice dan Global Health Strategist menyediakan kemudahan perempuan mendapat kontrasepsi, kaum feminis lain mengadopsi My Body My Choice sebagai jalan agar mereka tidak perlu mengenakan kontrasepsi dan dapat melakukan aborsi tanpa alasan khusus.