Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Jodoh Berselimut Emas

11 Juni 2021   12:02 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:36 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpaperaccess.com


Dua dikali dua sama dengan empat
Dua belas dikali dua sama dengan dua empat
Cintamu masih melekat
Walau kita taklagi dekat

Tiada anak yang bodoh
Pikirannya hanya belum tertata
Kalau bukan jodoh
Apa mau dikata

Di warung ada pohon tebu
Pohon tebu kok warna biru
Oke, bakal segera kucari baru
Sebelum tergelar tenda biru

Bukan pohon tebu namun waru
Daunnya untuk luka bakar
Takusah buru-buru
Jodoh datang saat dia tidak dikejar

Sapulah lantai ketika ada debu
Semakin tebal debu semakin cemas
Bukan jodoh yang kumaksud
Tapi para pelanggan emas

Ada petir bikin was-was
Kuatir tersambar sampai tewas
Ada adik bayi bikin gemas
Kukira jodoh ternyata emas

.

(Kolaborasi dengan peraih Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2020 Ozy V. Alandika)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun