Relawan pendukung Puan Maharani sebagai calon presiden sudah terbentuk sejak akhir tahun lalu bernama Gema Puan Maharani Nusantara (GPNM). Konon organisasi relawan ini sudah membentuk kepengurusan di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
GPNM nampak masih menggunakan cara tradisional dengan membuat sekretariat resmi dan membentuk kepengurusan formal. Walaupun mengklaim mereka membagi tim untuk bekerja di medsos dan darat, tapi akun Twitter DPP GPNM sudah non-aktif sejak September 2020.
Tidak mau kalah, penggemar Ganjar Pranowo juga membentuk wadah relawan bernama Ganjarisi dan Tegar (Teman Ganjar). Ganjarisi dan Tegar tidak saling kenal, tapi keduanya aktif di medsos. Hashtag #Tegar dalam 24 jam terakhir bahkan sempat merajai Twitter.
Popularitas di Media Sosial
Puan Maharani punya "darah biru" karena beliau cucu proklamator RI, putri anak mantan presiden RI, dan sekarang menjabat sebagai ketua DPR-RI. Itu menjadikan beliau sebagai elit politik dalam lingkaran elit kekuasaan.
Puan punya akun Facebook dan Twitter, namun seperti ciri khas kelompok elit, update medsos dilakukan oleh admin hanya sesekali sebatas kegiatan formal dengan bahasa kaku ala Penataran P4 dan tanpa interaksi dengan followers.
Sedangkan Ganjar sangat aktif di medsos. Dia bahkan disindir oleh Puan yang menyebut pemimpin harus terjun ke lapangan bukan di medsos.
Ganjar bukan hanya iseng main medsos, beliau menjawab dan menyelesaikan masalah warga Jateng lewat medsos.
Sering warga yang mengadu lewat jalur resmi ke dinas terkait tidak pernah dapat jawaban, apalagi solusi. Jika mengadu pada gubernur lewat medsos malah cepat diselesaikan karena direspon langsung oleh Ganjar Pranowo.
Komunikasi Ganjar di medsos berlangsung dua arah dengan netizen. Kadang-kadang beliau menjawab pertanyaan netizen meski tidak ada hubungannya dengan kebijakan pemprov. Kadang melempar guyonan, kadang juga membagikan aktivitasnya di luar jam kerja.
Pertarungan di medsos akan dimenangkan Ganjar jika relawan Puan masih berkutat pada kampanye tradisional door to door dengan bagi-bagi sembako. Jika ingin meraih suara Milenial dan Gen Z, maksimalkan medsos.
Penonjolan Karakter
Pada wawancara di KompasTV (5/6), GPMN cenderung defensif membela sosok Puan Maharani yang dituduh menjegal Ganjar sebagai capres.