Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kanker Nasofaring, 10 Tahun Tanpa Gejala yang Terdeteksi Setelah Tes Usap

2 Mei 2021   10:07 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:23 2453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hasil PET Scan kepala dan leher untuk kanker nasofaring. Sumber: Sandjaja Kosasih

Saat pulang ke Magelang, sel kankernya nampak sudah menganggu saraf mata, menyebabkan dia kehilangan penglihatan. Bola matanya juga membesar dan bergerak-gerak tidak terkontrol seperti mata juling.

Pada pemeriksaan lanjutan di RS Sardjito, sebelum dilakukan radiasi dan kemoterapi, ternyata tingkat keparahan kankernya sudah di stadium 4A.

Kenapa adik ipar perempuan saya itu bisa kena kanker? Padahal tidak merokok, pola makannya ndeso dengan hanya sedikit junk food, dan gaya hidupnya hanya di seputaran keluarga dan kantor, tidak suka ngopi-ngopi cantik dan hang out kemana-mana.

Sampai sekarang, di dunia medis, belum diketahui apa penyebab pasti dari kanker nasofaring, namun diduga ada kaitannya dengan virus Epstein-Barr (EBV) yang umumnya terdapat pada air liur. 

Virus ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dari orang atau benda yang sudah terkontaminasi. Meski demikian, hubungan virus ini dengan kanker nasofaring masih terus diteliti.

Khusus adik ipar saya mungkin ada faktor genetik. Bulik (adik ibunya), dan dua paklik (adik bapaknya) meninggal karena kanker. Ibu dan bapak suami saya memang masih sepupu karena kedua ibu mereka beradik kakak.

Tiga bulan sejak diagnosa kanker nasofaring diterimanya, adik ipar saya akhirnya meninggal pada 18 April 2021 diperjalanan saat suami dan saya membawanya ke IGD untuk membantunya bernapas.

Sebulan sebelum meninggal adik ipar saya makan-minum melalui selang karena mulut dan tenggorokannya sakit. Jika dipaksakan melalui mulut selalu keluar lagi karena tenggorokannya tidak bisa menerima.

Maka dokter menyarankan agar diselang. Saya dan suami bergantian memberikan makanan lewat selang itu. Tidak ada pantangan makanan, hanya saja makanan dan minuman harus berbentuk cair dan tinggi kalori.

Kami juga berkonsultasi ke dokter gizi supaya tiap tetes makanan yang kami berikan efektif mendongkrak kesehatannya.

Kami memang memilih pengobatan full medis. Tidak bercampur dengan alternatif seperti mengonsumsi kayu bajakah atau daun-daunan lainnya. Selain karena adik ipar sendiri yang ingin full medis, kami juga tidak yakin dengan efektivitas pengobatan alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun