Menjadi admin media sosial memang gampang, cuma posting-posting tulisan, gambar, dan foto, lalu sesekali balas komentar orang, jadi deh admin.
Namun, sesungguhnya di zaman medsos yang seiring sejalan dengan kemajuan teknologi digital, seorang admin tidak boleh bekerja sesederhana itu. Dia haruslah:
1. Internet savvy. Terampil menggunakan internet dan menjelajahinya.
Ciri seorang Internet savvy termasuk dapat membedakan mana situs berita, forum, dan blog. Lalu dia bisa mengenali hoaks, pishing, malware, adanya virus, iklan spam, informasi yang mengandung scam, dan mengerti memasukkan kata kunci yang tepat ke Google.Â
Kata kunci (keyword) yang tepat, digunakan jika ada keperluan mencari data supaya info yang dimunculkan Google akurat sesuai dengan yang dicari.
Jadi bukan sekedar online-online belaka. Internet savvy diperlukan karena admin medsos bekerja menggunakan dan di dalam internet.Â
Berbekal pengetahuan internet yang mumpuni, akun yang dikelola admin medsos tetap terbuka amun terlindungi. Admin juga tidak mudah disalahkan jika ada "apa-apa" dengan akun medsos itu.
2. Tidak malas membaca. Admin biasanya membagikan tautan berita, informasi, atau cuplikan video yang mewakili personal atau perusahaan pemilik akun.Â
Admin yang malas membaca berpotensi "blunder" langsung men-share semua tanpa membaca lebih dulu atau menilik informasi dibelakang rilis yang dia bagikan.Â
Contoh pada akun milik kyai NU sekaligus profesor di Monash University @na_dirs. Akun itu pernah mencuitkan bahwa Indonesia harus mengantisipasi kemungkinan karantina saat turnamen olahraga berlangsung di luar negeri, dengan berangkat dua minggu sebelum turnamen dimulai.
Sungguh, admin itu pasti tidak punya pengetahuan berapa biaya yang harus dikeluarkan PBSI jika memberangkatkan rombongan atlet dan ofisial selama berminggu-minggu.