Itulah mengapa ada percakapan oleh tokoh Yeung Ka Bik dan Wan Yee di film ini tentang Song Joong Ki, Instagram, WhatsApp, dan Facebook. Media sosial asal Amerika memang diperbolehkan di Hongkong, tidak seperti di Tiongkok meski mereka satu negara.
Kebebasan yang dimiliki Hongkong mungkin juga nembuat Joseph Yim memilih lagu You Raise Me Up dari Josh Groban. Oleh para siswa lagu itu dipertanyakan karena lagu asing, kenapa tidak lagu Mandarin.
Saya malah tadinya mengira Joseph Yim akan memilih lagu opera semisal Nessun Dorma atau Che Gelida Manina, karena saat di Amerika Joseph memimpin choir yang menyanyikan lagu opera. Tapi You Raise Me Up bagus juga, liriknya kuat dan memberi semangat.
Menghadapi anak-anak yang bermasalah di rumah dan sekolah mana mungkin mudah. Pak Lo dan Joseph Yim juga kesulitan. Namun, mereka selalu yakin bahwa tidak boleh ada anak yang ditinggalkan. Tidak ada anak yang bodoh, mereka hanya perlu diberi wadah dan kesempatan untuk bisa maju.
Seperti halnya kekuatan film Asia yang terletak pada kemanusiaan dan kekeluargaan, kedalaman karakter tokoh-tokoh di Find Your Voice juga kuat.Â
Hampir semua film Asia mengedepankan sisi humanis, apapun genrenya, sehingga mampu menguras air mata. Kita menangis saat menonton film Asia bukan karena cengeng, tapi karena alur drama yang mengalir sangat alami dan menyentuh hati.
Sentuhan humanis di paduan suara Find Your Voice terjadi pada persahabatan antara Tse Pok Man dan Fung Shun Hei. Dua remaja ini bagai langit dan bumi. Pok Man kaya dan pintar sedangkan Shun Hei miskin dan sering berkelahi.
Juga bagaimana akhirnya Tsang Siu Lung tidak lagi mencuri dari gudang sekolah dan berusaha keras menjadi anak berprestasi untuk membahagiakan mamanya yang jadi ibu tunggal.
Bisakah anak-anak ini menyanyi dan jadi juara lomba paduan suara? Sayang, akhir film ini membahagiakan sekaligus menyedihkan, berkaitan dengan masa lalu Joseph Yim.Â
Find Your Voice, jika Anda gundah gulana dan merasa hampa, dengarkanlah musik favorit, nikmati setiap nadanya dan bernyanyilah sampai gundah itu hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H