Gimin memutar-mutar kaleng itu mencari logo halal MUI. Tidak ada. Ditaruhnya kaleng itu di meja dan dia mengambil botol Sprite dari boks pendingin lalu meneguknya.
Gimin duduk lagi di sofa saat Ken, Jun, dan Jack menggeser sofa dan meja ke pinggir secepat kilat sebelum Ray mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu disko yang kelap-kelipnya membuat Gimin sedikit pusing.
"Sudah siap! Ladies, the stage is yours!" Ray menyeringai lebar dan ber-high five dengan Jack.
May berlutut di depan Joy dan Kim yang mulai bergoyang pelan mengikuti musik. Tiada kesulitan mereka menggerakkan kaki dan badan meski memakai platform heels setinggi tujuh senti. Hak tinggi membuat tubuh ketiga perempuan cantik itu jadi setinggi Gimin.Â
Rambut mereka panjang tergerai dan tubuh mereka berwangi senja seperti matahari enggan melepas pelukan dari awan.
Lagu Slow sudah lama berakhir dan ganti dengan judul lain masih dari Kylie Minogue.
Ray mengeraskan volume musik dan May menari makin enerjik membuat jantung Gimin berdegup makin kencang. Dada bulat May yang montok berulang kali membuncah tiap dia membungkukkan tubuhnya dan pangkal pahanya tersingkap tiap kali dia berjongkok.
Kim dan Joy sudah tidak menari. Mereka duduk di pangkuan Jun dan Ken lalu menyuapi coklat bulat dari toples.Â
Gimin tidak menyadari bahwa di belakang tempatnya berdiri, bibir dan lidah Ken sudah berpagutan dengan Joy memperebutkan coklat dalam mulut mereka. Gimin masih terkesima dengan si cantik May.
Jun sedang mengelus-ngelus paha Kim, sementara Kim tertawa-tawa bersama Jack. Sesekali Jack melayangkan kecupannya ke bibir Kim yang dibalas Kim dengan pelukan ke leher Jack.
Di sudut ruangan, Ray merokok sambil memegang sebotol bir Corona, memperhatikan kawan-kawannya.