Utamanya artikel ini saya tujukan untuk membalas Kompasianer Syarifah Lestari yang menulis bahwa saya salah satu Kompasianer favoritnya karena sering "ngomel" di Twitter. OMG gak gitu juga ya, bapak-ibu-kakak-adik semua.
Saya akui sering sebal dengan pengelola Kompasiana, soal artikel. Saya merasa artikel saya bagus, original, dan berfaedah kok tidak diberi label "Pilihan" padahal nulisnya saja serius banget!Â
Belakangan ini semangat menulis di K mulai menurun, sedikit bosan. Tetapi, berkat artikel Syarifah Lestari itu, semangat saya muncul lagi. Itulah kekuatan sahabat. Menyemangati disaat kita lesu tanpa gairah. Sempat diledek oleh dia, "Halah, bo'ong, sering AU kok malas."
Ya, dari 163 artikel ada 20 yang AU, hebat banget, kan, ahaha! Duh, apalah arti 20 karena ada Kompasianer yang tiap kali artikelnya tayang langsung jadi AU lagi AU terus.Â
Kompasianer seperti itu sepengamatan subjektif saya adalah Tonny Syiariel, Meirri Alfianto, David Abdullah, Abdul, Muhammad Irfan Prasetya, Ayu Diahastuti, Gaganawati Stegmann, dan masih banyak lagi sebenarnya, tapi karena keterbatasan waktu saya tidak setiap hari baca-baca di Kompasiana.
Khusus untuk David Abdullah saya angkat jempol. Dia tetap tabah dan konsisten menulis (jadi AU lagi, heuy!) meski kehilangan centang birunya hanya dua hari setelah dia dapatkan. Penyebabnya dia lupa menaruh sumber gambar pada foto kolase yang dia buat.
Lalu ada Kompasianer langganan Nilai Tertinggi yaitu Lusy Mariana Pasaribu dan Fatmi Sunarya. Saya salut! Butuh ketekunan dan ketelatenan untuk keliling membaca artikel para Kompasianer kemudian memberi rating (vote).
Saya akui saya tidak kuat keliling di Kompasiana. Kepala pusing dan mata sakit kalau terlalu lama menatap layar ponsel dan laptop. Rekor terlama saya blogwalking selama sehari di Kompasiana adalah 2 jam nonstop. Setelah itu kepala pusing dan mata berkunang-kunang, kemudian ditegur suami. Kapok.
Saya juga ngaturke suwun untuk Ibu Anis Hidayatie yang mengajak saya bergabung ke keluarga Kompasianer bernama KPB.Â
Juga untuk Mas Warkasa1919, Mrs Widz Stoops, dan Aprianni Dinni yang mempersilahkan saya mengisi blog keroyokan bernama SKB. Ini juga rumah baru karena yang mengisi ya sesama Kompasianer juga.
Salah satu Kompasianer favorit saya itu Om Rudy Gunawan, Pak Katedrarajawen, dan Om Budi Susilo, soalnya gaya candaan mereka cocok sama saya. Meski sudah tua tapi mereka luwes bergaul dengan anak muda.