Mewarnai gambar seperti anak TK, maksudnya? Benar, yang diwarnai bukan gambar hewan atau pemandangan, melainkan pola-pola rumit yang melibatkan banyak penggunaan warna.Â
Tren mewarnai untuk orang dewasa sebenarnya sudah lewat masa populernya pada 2015-2016. Ketika itu tren mewarnai untuk orang dewasa menghinggapi orang-orang di Eropa, Asia, Amerika, dan tentu saja Indonesia.Â
Mewarnai, terutama digandrungi oleh kaum hawa, berguna sebagai art therapy untuk mengurangi stres dan punya efek menenangkan. Manfaat lainnya untuk mengaktifkan otak bagian frontal yang penting untuk ingatan, menyelesaikan masalah, kemampuan berbahasa, dan spontanitas.Â
Terapi mewarnai juga bagus untuk mereka yang mengalami:
- obsessive-compulsive disorders (pikiran berlebihan, misal takut kuman atau merasa wajib mengatur benda-benda dalam pola tertentu),Â
- anxiety disorders (gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari),Â
- stress disorders (gangguan stres pascatrauma yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan),Â
- depressive disorders (selalu merasa putus asa, tidak berdaya, tertekan, dan kehilangan minat dalam beraktivitas), danÂ
- eating disorders (gangguan makan yang ditandai dengan tidak mau makan atau tidak berhenti makan).
Maka itu meski sudah tidak "mewabah" lagi, aktivitas mewarnai ini tak lekang dimakan zaman dan dapat dilakukan kapan saja terutama di saat seperti sekarang, dimana kita menanti new normal tapi kuatir ada gelombang kedua Corona sekaligus cemas ancaman resesi.
Di toko-toko buku (terakhir saya lihat Januari 2020) juga masih banyak ditemukan buku-buku Coloring for Adult khususnya seri Secret Garden dan Mandala yang memang tren di Indonesia.
Meskipun ada manfaat relaksasinya, banyak juga orang yang malah "stres" saat mewarnai karena memaksakan diri harus mendapat kombinasi warna yang bagus dan serasi.Â
Sebagian lagi malah jadi pusing melihat rumitnya pola yang harus diwarnai. Sudah rumit, kecil-kecil pula ruang gambar yang harus diwarnai. Jadi bukannya bikin senang malah bikin tertekan.Â
Memang tiap orang punya kesukaan yang berbeda. Ada yang lebih senang relaksasi dengan menulis daripada mewarnai.
Kalau kita ingin mewarnai tapi enggan beli buku mewarnai untuk dewasa, boleh juga ikut mewarnai gambar dinosaurus atau robot milik anak atau cucu. Bisa menenangkan sekaligus menyenangkan krn pasti sambil tertawa-tawa ketika mewarnai bersama mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H