Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Anak Zaman Now Tidak Bisa Dipaksa Puasa dengan Dalih Takut Neraka

30 April 2020   09:29 Diperbarui: 30 April 2020   17:12 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Sudah kelas tiga kok puasanya masih setengah hari, dosa besar, lho, masuk neraka dibakar jadi abu."

Anak-anak sekolah dasar kelas 1-3 belum mengerti makna neraka dan surga meskipun bagus jika sedari kecil anak sudah dididik dengan ajaran agama. Tetapi sungguh, logika surga dan neraka belum bisa diterima akal mereka. Masa kanak-kanak adalah masa meniru dan mencontoh, bukan ditakuti apalagi disuruh berpikir. 

Katakan saja bahwa puasa memang membuat lapar dan menerbitkan haus yang gila-gilaan, tapi bunda dan ayah saja kuat, karena puasa membuat sehat. Lambung, usus, ginjal, dan hati beristirahat karena setiap hari sudah diberi tugas menggiling makanan dan minuman, saatnya mereka diberi waktu istirahat. 

Zaman kita kecil memang sering sekali mendapat nasehat dan larangan dengan bumbu seram seperti, "Nanti diculik genderuwo kalau main diluar malam-malam," atau "Kamu durhaka jadi batu kalau tidak mau bantu ibu cuci piring," atau "Jangan duduk dibantal nanti bisulan!" dan sederet bumbu lain yang bagi anak jaman now tidak akan masuk di akal dan logika mereka. 

Alih-alih membuat mereka menuruti perintah kita, mereka malah memberontak. Kelak ketika remaja energi besar yang ada pada mereka dikhawatirkan tersalurkan di jalan yang tidak benar. 

Setelah anak mengerti bahwa puasa membuat sehat, barulah pelan-pelan kita beritahu, selagi anak dan kita sama-sama ada waktu senggang, bahwa puasa termasuk Rukun Islam. Karena kita beragama Islam tentu harus puasa supaya jadi orang Islam yang lengkap menjalankan semua Rukun Islam. Boleh juga katakan sebagai pembanding bahwa umat selain Islam pun berpuasa jadi yang harus susah payah menahan haus dan lapar bukan hanya orang Islam saja. 

Kalau memang anak tidak kuat puasa sampai Maghrib latih saja pelan-pelan. Seminggu pertama sampai Dzuhur, minggu kedua sampai Ashar, dan minggu terakhir sampai Mahgrib. Yang penting anak tidak merasa terpaksa dan terbebani dengan kondisi berpuasa. 

Semua ajaran dalam Islam itu logis dan tidak mengada-ada jadi berilah alasan yang masuk di akal anak-anak sesuai sabda Nabi, "Didiklah anakmu sesuai zamannya," maka sudah tidak zamannya lagi anak jaman now ditakuti masuk neraka untuk membuat mereka rajin salat, mengaji, bersedekah, dan sederet kewajiban lain dalam agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun