Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musim Kawin dan Tips Menikah Modal Hemat Untung Berlipat

12 Maret 2020   14:45 Diperbarui: 12 Maret 2020   15:14 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Musim kawin" di Indonesia, berdasarkan catatan beberapa Wedding Organizer, biasanya jatuh pada September -- Desember. Tak ada makna khusus, hanya saja permintaan akan jasa mengurus pernikahan memang lebih banyak pada bulan-bulan itu dibanding bulan lainnya. 

Lalu "musim kawin" bagi pemeluk Islam biasanya jatuh pada bulan Syawal. Adapun "musim kawin" untuk sebagian orang Jawa berada di bulan Sasih Besar menurut penanggalan Jawa.

Setiap orang bisa menyelenggarakan pesta pernikahan besar-besaran bahkan sampai 10 hari 10 malam dengan mengundang penyanyi kenamaan, atau pesta sederhana dengan hanya mengundang sanak-saudara.

Tapi ada cara efektif bagaimana menyelenggarakan pesta pernikahan secara hemat tapi dapat untung berlipat dari "angpao" yang didapat.

Cara hemat ini cocok untuk pasangan pengantin dan keluarganya yang profit oriented, tebal muka, dan tidak mementingkan nilai gengsi di hadapan siapapun.

Berikut adalah tipsnya:

Tidak perlu cetak undangan.
Buat undangan dalam bentuk file gambar. Satu gambar bisa digunakan berkali-kali untuk mengundang orang melalui email, WhatsApp, Instagram, dan media sosial lainnya. 

Kalau dirasa kurang sopan hanya mengundang lewat gambar, kita bisa menelpon orang yang akan kita undang dan memintanya datang sambil minta maaf tidak bisa mengundang secara langsung karena sedang ada wabah virus Corona.

Tidak perlu pesan souvenir.
Souvenir biasanya diberikan setelah tamu memasukan amplop ke kotak angpao atau diberikan bersamaan dengan undangan sebelum pesta diselenggarakan. Tapi kita tidak perlu memberikan souvenir jika ingin menghemat. 

Saya tiga kali menemukan pesta resepsi yang tidak menyediakan souvenir bagi para tamunya. Dua pestanya diadakan di rumah, satu lagi di gedung. 

Jika ada tamu bertanya, jawab saja, "Maaf, memang tidak ada souvenir." Para gadis penjaga meja tamu harus memberikan senyum termanis mereka pada tamu yang menanyakan souvenir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun