Saya masih sering menemukan orang yang antusias ingin jualan online hanya karena "silau" melihat kenalannya sukses jualan (di marketplace dan media sosial) atau berbisnis online (jual e-book, MLM, program afiliasi, dll).Â
Mereka tergiur besarnya untung yang akan diperoleh dari jualan online karena tidak perlu modal besar, cukup paket data di ponsel. Dan tidak perlu repot keliling menawarkan dagangan kemana-mana.
Menjual produk secara online memang menyenangkan. Tak perlu sewa los, ruko, atau unit, tak usah menggaji pramuniaga, tak perlu repot menata dan memajang barang, juga tak usah cuap-cuap seperti salesman menawarkan barang. Kita cuma duduk didepan komputer dan tunggu pembeli datang. Bahkan tinggal bawa ponsel sambil jemput anak, kita bisa terima order. Â
Punya toko online memang cocok untuk mereka yang malu menawarkan dagangan door to door atau merasa tak punya kemampuan menjual secara langsung.
Menyenangkan ya!
Tapi sayang, kenyataan tak seindah khayalan.
Berbisnis, bagaimanapun caranya, tetap harus ada strategi yang dijalankan. Jualan di marketplace, toko online, atau medsos tak segampang yang dibayangkan.
Kenapa? Â
Pertama, ada banyak orang yang menjual produk yang sama dengan Anda. Saingan Anda banyak. Â
Kedua, calon pembeli yang "datang" ke "toko" Anda belum tentu membeli. Bisa jadi mereka hanya "window shopping" alias lihat-lihat atau sekedar mencari pembanding harga.
Ketiga, banyak orang yang masih senang belanja langsung ke toko untuk memegang, melihat, dan mencoba produk yang ingin mereka beli.
Tapi jangan patah semangat, produk Anda akan cepat laku dan bisa dijadikan sebagai mata pencaharian utama, jika :
- Barang yang dijual unik, tidak pasaran, dan jarang dijual di toko fisik seperti departemen store, mal atau pusat grosir. Kalau barang yang dijual sudah banyak pasaran, berikan harga promo, diskon atau harga yang lebih murah dari pasaran.
- Anda siap selama 24 jam untuk menjawab pesanan, pertanyaan atau keluhan pembeli. Kalau tidak ingin melayani selama 24 jam, tulis jam operasional jual-beli toko online Anda dengan jelas. Jam orang senang belanja online berada di kisaran jam 11 - 12 siang.
- Berikan lebih banyak pilihan jasa pengiriman barang. Pembeli Anda akan berasal dari seluruh Indonesia, jadi makin banyak pilihan kurir untuk pembeli makin baik.
- Kalau memungkinkan, buka sistem dropship reseller. Ajak pembeli menjadi dropshipper supaya pemasaran produk Anda lebih luas.
- Selalu ganti stok lama dengan yang baru setiap 3 atau 6 bulan sekali supaya pembeli yang pernah belanja ingin beli lagi, lagi, dan lagi.
Ada satu hal lagi, pada beberapa kasus, menawari keluarga dan teman dekat untuk membeli justru lebih susah dibanding menawari orang lain. Kalau menghadapi hal seperti ini, tenang saja, pangsa pasar Anda yang utama bukan seputaran keluarga dan teman dekat. Dari jutaan orang pengguna internet aktif di Indonesia, beberapa persennya mungkin potensial jadi target market Anda.
Yang jelas, seperti halnya usaha dagang lain, kita juga harus siap rugi. Kalau belum balik modal dalam 1-2 bulan jangan khawatir, lakukan terus promosi lewat medsos dan grup WhatsApp.Â
Jangan lupa buat kata kunci yang tepat di marketplace supaya ketika pembeli mengetik kata tertentu, produk Andalah yang muncul di halaman terdepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H