Ditambah lagi dengan tekanan sosial dari lingkungan sekitar, di mana semua orang sepertinya selalu mengikuti tren terbaru dan tidak ingin ketinggalan.
Selain itu, perbandingan sosial juga menjadi pemicu kuat FOMO. Ketika kita melihat teman-teman kita mencapai prestasi atau meraih kesuksesan, sering kali kita merasa tertekan untuk mengikuti jejak mereka. "Kenapa aku tidak sehebat mereka?" atau "Aku ketinggalan, aku harus segera melakukan sesuatu!" adalah pikiran yang sering muncul saat FOMO mengambil alih.
Dampak negatif FOMO terhadap kesejahteraan mental dan emosional
Jangan anggap remeh dampak FOMO ini, karena ia bisa merusak kesejahteraan mental dan emosional kita. Pikiran yang terus-menerus tertuju pada apa yang kita lewatkan dapat menyebabkan kecemasan, perasaan tidak berharga, dan bahkan depresi.Â
Selain itu, FOMO juga dapat menghambat kemampuan kita untuk hidup dalam momen sekarang dan menikmati apa yang ada di hadapan kita. Ketika kita terlalu sibuk memikirkan apa yang kita lewatkan, kita cenderung tidak sepenuhnya hadir dan menikmati momen saat ini.
Jadi, mari kita renungkan sejenak tentang kegilaan ini. Apakah benar-benar perlu merasa seperti korban FOMO setiap kali melihat postingan yang membuat kita iri? Atau apakah ada alternatif yang lebih lucu dan menyenangkan?Â
Jawabannya ada dalam JOMO, teman-teman! Mari kita teruskan dan jelajahi dunia yang indah tanpa harus merasa terancam oleh apa yang kita lewatkan.
Menyelami Konsep JOMO
JOMO, si kebahagiaan yang tersembunyi di balik kata-kata itu sendiri. JOMO adalah kegembiraan yang kita rasakan saat kita memilih untuk melewatkan sesuatu tanpa rasa penyesalan atau kekhawatiran. Ini adalah kebalikan dari FOMO yang membuat kita terobsesi dengan segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitar kita.Â
JOMO mengajarkan kita untuk merangkul ketenangan, menemukan kesenangan dalam momen yang paling sederhana, dan menjadi tuan rumah sejati di dalam diri kita sendiri.
Manfaat dan keuntungan mengadopsi sikap JOMO
Mari kita berpikir logis sejenak. Mengapa kita harus terus-terusan berlari-larian dan terlibat dalam segala sesuatu hanya untuk memuaskan FOMO kita? Inilah keajaiban JOMO, teman-teman! Dengan mengadopsi sikap JOMO, kita akan merasakan manfaat yang luar biasa.Â
Pertama-tama, kita akan merasa lebih puas dengan diri sendiri karena kita memilih kualitas daripada kuantitas. Kita bisa meluangkan waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting dan berarti bagi kita, tanpa harus merasa terikat oleh tekanan sosial.
Selain itu, JOMO juga membantu kita membangun kesejahteraan mental dan emosional yang kokoh. Dengan tidak terus-menerus mengikuti apa yang dilakukan orang lain, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang sering kali muncul akibat FOMO.Â