Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Henry Kissinger Menyebut Pemicu Perang di Ukraina adalah Dampak Perluasan Nato

27 Mei 2023   19:32 Diperbarui: 27 Mei 2023   19:33 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henry Kissinger Photographer: Takaaki Iwabu/Bloomberg 

Menurut Kissinger, tawaran keanggotaan NATO untuk Ukraina merupakan kesalahan besar yang dapat memicu konflik di kemudian hari. Ia mengkhawatirkan bahwa perluasan NATO ke wilayah yang dekat dengan Rusia akan menciptakan ketegangan dan meningkatkan kekhawatiran keamanan Rusia.

Kissinger berargumen bahwa tawaran keanggotaan NATO bagi Ukraina akan dipandang oleh Rusia sebagai campur tangan di wilayah yang dianggapnya sebagai zona pengaruh strategis. Ia percaya bahwa tindakan ini dapat memicu reaksi Rusia yang agresif dan memperburuk hubungan dengan Ukraina serta negara-negara Barat.

Pandangan Kissinger mencerminkan pendekatan realpolitik yang ia anut, di mana faktor-faktor keamanan dan stabilitas regional menjadi pertimbangan utama dalam kebijakan luar negeri. Meskipun pandangannya kontroversial, argumen Kissinger menggarisbawahi kompleksitas dan implikasi dari tawaran keanggotaan NATO bagi Ukraina, serta pentingnya mempertimbangkan dampak geopolitik dalam pengambilan keputusan luar negeri.

Perluasan NATO hingga ke perbatasan Rusia menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah dan pemimpin Rusia. Rusia melihat perluasan tersebut sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Mereka merasa bahwa adanya peningkatan kehadiran militer NATO di dekat perbatasannya mengancam integritas wilayah dan kepentingan strategis Rusia.

Rusia menganggap perluasan NATO sebagai campur tangan negara-negara Barat dalam wilayah yang dianggapnya sebagai "wilayah kepentingan" yang harus dijaga. Persepsi ini diperkuat oleh pengalaman sejarah Rusia, termasuk invasi Nazi Jerman pada Perang Dunia II yang menyebabkan jutaan kematian di Rusia, serta pengalaman masa Perang Dingin di mana NATO dan Uni Soviet saling berhadapan dalam pertikaian geopolitik.

Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina sebagai respons terhadap perluasan NATO dan untuk melindungi kepentingan nasional serta populasi berbahasa Rusia yang tinggal di wilayah Ukraina. Mereka berpendapat bahwa perluasan NATO ke Ukraina merupakan ancaman langsung terhadap keberadaan Rusia dan stabilitas regional.

Rusia berargumen bahwa mereka melindungi warga etnis Rusia dan kelompok separatis di wilayah timur Ukraina yang merasa terancam oleh pemerintahan baru di Kiev yang dianggap pro-Barat. Mereka mengklaim bahwa mereka bertindak untuk melindungi kepentingan etnis Rusia dan menegakkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan autonomi wilayah.

Konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang luas dan serius. Ribuan nyawa hilang, infrastruktur rusak, dan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi. Selain itu, konflik ini juga menyebabkan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO.

Konflik ini juga memiliki dampak ekonomi, baik bagi Rusia maupun Ukraina. Sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia sebagai respons terhadap agresi militer di Ukraina telah memberikan tekanan pada ekonomi Rusia. Di sisi lain, Ukraina menghadapi krisis ekonomi dan kerusakan infrastruktur yang parah akibat konflik.

Selain dampak langsung tersebut, konflik ini juga menciptakan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan Eropa Timur. Keberlanjutan konflik ini berpotensi memperburuk hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat, mempengaruhi stabilitas regional, dan meningkatkan risiko konflik lebih lanjut.

Ukraina telah berjuang dengan gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan Rusia. Meskipun menghadapi militer yang lebih besar dan lebih kuat, pasukan Ukraina telah menunjukkan keberanian dan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi invasi Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun