Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sinergi Antara Manajemen Sekolah dan Dinas Pendidikan dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

12 Maret 2023   09:39 Diperbarui: 12 Maret 2023   09:52 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Kemdikbud RI

Sekolah adalah tempat untuk mengembangkan potensi diri dan meraih cita-cita. Namun, banyak siswa merasa terkekang oleh sistem pendidikan yang kaku dan terlalu mengejar nilai. Sistem tersebut cenderung menekankan pada aspek akademis belaka, tanpa memperhatikan minat dan bakat siswa. Kondisi ini membuat banyak siswa merasa tidak termotivasi dan kurang bersemangat dalam belajar.

Tetapi, Saya merasa semua akan berubah ketika Kurikulum Merdeka diperkenalkan. Kurikulum Merdeka Belajar menjadi pilihan baru yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk menentukan jalur belajar mereka sendiri. Siswa-siswa diberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat mereka, mengikuti program ekskul yang relevan, dan bahkan melakukan kegiatan belajar di luar kelas. Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, para siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar.

Namun, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar tidaklah mudah. Hal ini memerlukan sinergi antara manajemen sekolah dan dinas pendidikan. Karena bagaimanapun Dinas Pendidikan dan sekolah adalah ujung tombak agar kurikulum ini terimplementasi sesuai dengan tujuannya. Kepala sekolah dan guru harus bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum ini dengan baik. Hal ini memerlukan kolaborasi, koordinasi, dan pembagian sumber daya yang baik. Dalam rangka mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar, sinergi antara manajemen sekolah dan dinas pendidikan menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Saat pertama kali mendengar tentang Kurikulum Merdeka Belajar, mungkin banyak dari kita bertanya-tanya apa sebenarnya kurikulum ini dan apa yang membuatnya berbeda dengan kurikulum konvensional yang sudah ada sebelumnya.

Konsep dan tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan jalur belajar yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Siswa tidak lagi terikat oleh kurikulum yang kaku dan terlalu mengejar nilai, namun diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dengan cara yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kemampuan mereka. Tujuan utama dari kurikulum ini adalah memberikan pendidikan yang lebih holistik dan menciptakan siswa yang lebih kreatif, inovatif, dan mandiri.

Ciri-ciri dan prinsip dari Kurikulum Merdeka Belajar antara lain adalah pemberian kebebasan pada siswa untuk menentukan jalur belajar mereka sendiri, mengutamakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, memperhatikan perkembangan individual siswa, mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar sepanjang hayat, serta menekankan pentingnya pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa.

Perbedaan antara Kurikulum Merdeka Belajar dan kurikulum konvensional terletak pada fleksibilitas dan kebebasan yang diberikan pada siswa. Kurikulum konvensional cenderung terikat pada kurikulum nasional yang sudah ditetapkan, sedangkan Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan sendiri jalur belajar mereka. Kurikulum Merdeka Belajar juga lebih menekankan pada pengembangan keterampilan dan karakter siswa, bukan hanya aspek akademis belaka seperti halnya kurikulum konvensional.

Kurikulum Merdeka Belajar memang menawarkan banyak kebebasan bagi siswa, namun implementasinya tidaklah mudah. Dalam proses implementasi kurikulum ini, manajemen sekolah memegang peran yang sangat penting.

Kepala sekolah dan guru berperan sebagai penggerak utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Mereka harus memahami konsep dan prinsip dari kurikulum ini dan mampu memberikan dukungan yang tepat pada siswa dalam menentukan jalur belajar mereka. Kepala sekolah dan guru juga harus mampu memotivasi siswa dan membantu mereka dalam mengembangkan potensi diri.

Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, manajemen sekolah juga perlu membentuk tim pengembang kurikulum. Tim ini akan membantu dalam menyusun program pembelajaran yang relevan dengan minat dan bakat siswa serta memastikan bahwa semua aspek kurikulum sudah tercover dengan baik.

Selain itu, manajemen sekolah juga harus mampu mengelola sumber daya dan fasilitas yang ada dengan baik. Sebagai contoh, manajemen sekolah harus memastikan bahwa ada fasilitas yang memadai untuk siswa yang ingin melakukan kegiatan belajar di luar kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun