Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gak Nyangka Pencabulan Santriwati oleh Oknum Guru Ngaji

3 Maret 2023   11:06 Diperbarui: 3 Maret 2023   11:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Humas Polda Banten

Baru-baru ini Kasus kekerasan seksual kembali terjadi di lingkungan pendidikan agama. Kali ini, seorang oknum guru ngaji berinisial (AS) melakukan pencabulan terhadap santriwati di sebuah pesantren yang terletak Desa Blokang  kec. bandung kab. Serang yang cukup berdekatan dengan wilayah tempat saya tinggal. Kasus ini menghebohkan masyarakat dan menimbulkan kecaman yang keras terhadap pelaku kejahatan.

Modus pelaku yaitu Merayu Korban dengan mengaku bisa mengobati penyakit. Santriwati yang masih berusia 17 tahun, menjadi korban pencabulan oleh guru ngajinya yang seharusnya menjadi panutan dan teladan. Kejadian ini berlangsung sebenarnya dari tahun 2022 lalu menurut Kapolres Serang AKBP Yudha dari keterangan Beberapa saksi, Namun Pelaku Sudah diamankan sejak 27 Februari 2023 Malam.

Kasus ini menjadi sorotan karena menimbulkan kekhawatiran terhadap maraknya kekerasan seksual di lingkungan pendidikan agama. Masyarakat dan orang tua santri merasa prihatin dan mengutuk keras tindakan oknum guru ngaji tersebut.

Ketika kasus pencabulan terhadap santriwati oleh oknum guru ngaji terbongkar, tidak hanya korban yang merasakan dampaknya, tetapi juga masyarakat sekitarnya. sang korban, mengalami gangguan psikologis yang sangat berat. Setelah kejadian itu akan membuat korban merasa sangat takut dan trauma yang membuatnya sulit untuk berbicara atau bergaul dengan orang lain. Ia merasa malu dan merasa bahwa dia sudah tidak aman lagi di lingkungan pesantren.

Saya sebagai masyarakat melihat kasus ini juga merasa geram dan marah atas tindakan oknum guru ngaji yang telah mencabuli santriwati. Dalam kasus kekerasan seksual seperti ini, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga oleh masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk membantu korban dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari solusi dan memperjuangkan keadilan bagi korban.

Tindakan kejahatan seperti pencabulan di lingkungan pendidikan agama adalah masalah yang sangat serius dan memprihatinkan. Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga melanggar moral dan nilai-nilai agama yang kita anut.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang harus bertindak cepat dan tegas dalam menangani kasus seperti ini. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah harus memastikan bahwa pelaku kejahatan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Pihak pesantren juga harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan, seperti melakukan seleksi ketat dalam perekrutan guru ngaji dan memastikan bahwa ruang kajian tidak menjadi tempat yang memungkinkan untuk terjadinya tindakan kejahatan.

Selain itu, kita semua juga perlu memperhatikan kesejahteraan korban dan membantu mereka dalam proses pemulihan. Kita bisa memberikan dukungan moral dan psikologis kepada mereka, serta memberikan akses kepada mereka untuk mendapatkan bantuan medis dan konseling. Kita juga perlu terus mendorong pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual.

Kasus kekerasan seksual yang dialami oleh seorang santriwati oleh oknum guru ngaji, merupakan pengalaman yang sangat traumatis dan merusak bagi korban dan masyarakat sekitarnya. Kekerasan seksual merupakan tindakan yang sangat melanggar hak asasi manusia dan sangat merugikan korban. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional korban, dan dapat mempengaruhi masa depan mereka.

Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mencegah kasus kekerasan seksual. Orang tua perlu memberikan pengawasan yang ketat terhadap anak-anak mereka, dan mengajarkan tentang pentingnya menjaga batas-batas pribadi dan menghindari situasi yang berbahaya. Masyarakat perlu mendorong lembaga-lembaga pendidikan agama untuk memperbaiki sistem perekrutan dan pengawasan guru ngaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun