Ketika semua sudah dilakukan, dan semua upaya telah dikerahkan namun belum juga mendapatkan hasil yang memuaskan lalu apa yang harus dilakukan ?
Ketika badan sudah terasa rapuh dan cahaya mulai redup dan asa perlahan demi perlahan mulai memudar, tak ada lagi ada harapan dan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan terasa sia-sia.
mata mulai berkaca-kaca, apa aku tidak bisa, rasanya ingin menyudahi semua perjuangan dan pengorbanan ini. aku terus bepikir di tengah malam yang gelap hanya tersamar sedikit cahaya bintang.
wajahku menengadah keatas langit dan berkata dalam hati apa yang harus aku perbuat. dengan badan yang lesu terus masih berpikir dan merenung sampai terdengar tahrim dan adzan subuh.
aku ingat bahwa aku masih punya tuhan yang maha memberi petunjuk, lalu aku berhenti merenung dan pergi untuk menunaikan sholat subuh dengan mata kantuk karena semalaman belum tidur
dan kaki dengan langkah yang agak gemetar dan lemas menuju tempat ibadah, celuruk air wudhu terasa segar membasuh wajahku. dan akhirnya aku menunaikan sholat lalu tak terasa dengan hati yang bingung diterpa banyak masalah air matapun menetes jatuh ke sajadah.
setelah  itu selesai solat berjamaah seakan akan tuhan memberiku ilham dikepala, ibadah saja ada aturannya ada sistemnya. dan aku sadar aku hanya menuntut tujuan ku tercapai secepat mungkin tapi aku tidak pernah membuat sistem untuk mencapainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H