Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Ada Jalan

13 Januari 2023   15:44 Diperbarui: 13 Januari 2023   15:49 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Evgeniy Grozev: (PEXEL)

Ketika semua sudah dilakukan, dan semua upaya telah dikerahkan namun belum juga mendapatkan hasil yang memuaskan lalu apa yang harus dilakukan ?

Ketika badan sudah terasa rapuh dan cahaya mulai redup dan asa perlahan demi perlahan mulai memudar, tak ada lagi ada harapan dan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan terasa sia-sia.

mata mulai berkaca-kaca, apa aku tidak bisa, rasanya ingin menyudahi semua perjuangan dan pengorbanan ini. aku terus bepikir di tengah malam yang gelap hanya tersamar sedikit cahaya bintang.

wajahku menengadah keatas langit dan berkata dalam hati apa yang harus aku perbuat. dengan badan yang lesu terus masih berpikir dan merenung sampai terdengar tahrim dan adzan subuh.

aku ingat bahwa aku masih punya tuhan yang maha memberi petunjuk, lalu aku berhenti merenung dan pergi untuk menunaikan sholat subuh dengan mata kantuk karena semalaman belum tidur

dan kaki dengan langkah yang agak gemetar dan lemas menuju tempat ibadah, celuruk air wudhu terasa segar membasuh wajahku. dan akhirnya aku menunaikan sholat lalu tak terasa dengan hati yang bingung diterpa banyak masalah air matapun menetes jatuh ke sajadah.

setelah  itu selesai solat berjamaah seakan akan tuhan memberiku ilham dikepala, ibadah saja ada aturannya ada sistemnya. dan aku sadar aku hanya menuntut tujuan ku tercapai secepat mungkin tapi aku tidak pernah membuat sistem untuk mencapainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun