epidemiologi penyakit menular di kawasan tersebut. TPS Piyungan Jogja adalah salah satu dari lima TPS yang telah ditutup oleh pemerintah Jogja pada tahun 2023. Pemutaran ini mencakup 140 hektar dari 1,150 hektar TPS yang pernah ada di Jogja.
Penutupan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Piyungan Jogja telah menimbulkan dampak signifikan terhadapPenutupan TPS Piyungan Jogja telah mempengaruhi terumbu bakteri yang terdapat di kawasan tersebut. Terumbu bakteri ini merupakan sumber utama penggulungan bakteri yang menyebabkan penyakit menular. Penutupan TPS ini juga telah menyebabkan peningkatan kadar polutan di kawasan tersebut, yang mungkin akan mempengaruhi kesehatan manusia dan kelautan.
Penyakit menular merupakan isu yang berkebang dalam studi regional disamping studi epidemiologi. Berbagai jenis penyakit menular telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi dunia, termasuk Demam Berdarah, Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), influenza, tuberculosis, hepatitis, kolera, polio, dan masih banyak jenis penyakit menular lainnya. Penyakit menular memiliki dampak yang serius pada masyarakat tidak hanya pada kesehatan namun lebih jauh lagi berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dampak penutupan tempat pembuangan sampah piyungan di Jogja dapat mempengaruhi epidemiologi penyakit menular. Tempat pembuangan sampah piyungan dapat menjadi sumber penyebar penyakit menular, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), yang dapat menyebabkan kematian dan kerugian secara sosial dan ekonomi[2]. Penutupan tempat pembuangan sampah piyungan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular, seperti DBD, yang dapat terjadi karena adanya sumber-sumber air yang tidak teratur.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit menular, termasuk penutupan tempat pembuangan sampah piyungan, antara lain:
- Melakukan kontrol pada berbagai faktor yang mampu meningkatkan resiko relatif penyakit menular pada suatu lokasi.
- Mengendalikan penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Surveilans Epidemiologi.
- Melakukan pendidikan dalam bentuk penyuluhan untuk masyarakat mengetahui dampak dari bahaya penyakit pneumonia terlebih pada balita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H